Salah satu ilmu sains yang mempelajari tentang sifat materi, stuktur materi dan energi yang menyertai suatu reaksi disebut dengan ilmu kimia. Dlam keseharian kita tidak sudah tida asing lagi menjumpai senyawa baik itu senyawa asam maupun basa baik dari makanan maupun yang lainnya. dalam sebuah larutan asam dan basa ini bisa dikatakan zat yang gampang diteliti dan dipahami.
Pada suatu asam maupun basa adapun yang bisa mengkalsifikasikannya disebut dengan indicator asam basa. Titrasi ialah sebuah metode yang dipakai untuk mengukur larutan yang dibutuhkan agar bisa bereaksi dengan baik pada zat yang dilarutan lain. Dalam titrasi ada istilah lautan standar yakni larutan yang diketahui normalitasnya yang biasanya dimasukkan kedalam buret untuk zat penetrasi. Akhir dari titrasi ialah titik dimana titrasi itu diakhiri atau diberhentikan. Biasanya dalam titrasi ada sebuah proses pengenceran dimana proses ini dilakukan dengan mengambil sejumlah alikuot tertentu dari keseluruhan ditrasi. Secara umum tidak semua reaksi bisa dipakai reaksi titrasi maka dari itu ada persyaratan yang harus dipenuhi yakni 1) reaksi yang terjadi secara sempurna, tunggal dan berdasarkan persamaan yang jelas, 2) reaksi cepat dan reversible, 3) harus ada indikatornya, 4) larutan baku yang direaksikan dengan analit harus gampang dan sederhana penanganannya selai itu diperlukan juga kestabilan agar kosentrasinya tidak gampang berubah. Titrasi itu ada banyak macamnya salah satunya ada yang disebut dengan titrasi asam basa.
Titrasi asam basa ialah sebuah cara kimia yang biasa dipakai untuk menetapkan kosentrasi suatu asam basa dengan memakai standar larutan yang berasal dari zat lawannya baitu asam maupun basa. Adapun istilah pentig dalam titrasi asam basa diantaranya daerah perubahan pH drastic, pentiter, Titik ekuivalen dan Titik akhir titrasi. Tujuan dari titrasi ini ialah untuk menetapkan titik ekivalen dimana titik ini ialah titi dimana jumlah zat ekivalen sama dengan jumlah dari zat standar yang ditambahkan. Agar memperoleh indicator yang baik ataupun sesuai haruslah dipilih indicator yang mempunyai trayek ph yang mencangkup ph larutan yang perubahan warnanya tepat, jelas dan tajam.
Sebuah kurve yang ada pada titrasi disebut dengan kurve titrasi yakni suatu gratif yang mampu memperlihatkan bagaimana alur dari PH terhadap volume pada asam basa yang dimasukkan pada saat proses titrasi. Bentuk dari grafik ini seperti diagram kartesius dengan volume (ml) asam/basa sebagai sumbu X-nya yang menitrasi dan kemudian PH larutan asam/basa yang menjadi sumbu Y sebagai yang dititrasi.Titrasi asam kuat oleh basa kuat pada proses titrasi nilai ekivalen PH = 7. Titrasi dari basa lemah oleh asam kuat titik ekivalennya PH < 7 dimana nilainya berada antara 5-6. Titrasi asam lemah oleh basa kuat titik ekivalennya berada di atas pH 7 (pH>7), yakni antara 8 -- 9. Indikator pada titrasi asam kuat oleh basa kuat ialah fenolftalein (pp). Indikator pada titrasi asam lemah oleh basa kuat ialah fenolftalein (pp). Metil merah tidak bisa dipakai dikarenakan perubahan warnanya terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalennya. Indikator yang bisa dipakai pada titrasi basa lemah oleh asam kuat ialah metil merah. Fenolftalein tidak bisa dipakai dikarenakan perubahan warnanya akan terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalen.
Sifat koligatif larutan ialah larutan yang sifatnya tidak bergantung pada jenis ataupun pada ukuran dari zat terlarutnya, tetapi bergantung dengan jumlah dari partikel zat terlarutnya. Tekanan uap, penurunan titik beku, peningkatan titik didih, dan tekanan osmotik larutan ialah tempat bergantung dari sifat koligatif larutan.
Adapun sifat-sifat koligatif larutan tersebut antara lain :
a. Penurunan Tekanan Uap
Penurunan tekanan uap ialah sifat koligatif larutan biasanya mengacu pada kejadian atau fenomena dimana pada suhu yang sama tekanan uap lebih rendah disbanding pelarut murni. Penurunan ini terjadi dikarenakan adanya interaksi-interaksi antara partikel pelarut dan partikel dari zat yang terlarut yang mengurangi jumlah dari partikel yang berada pada permukaan larutan yang mempunyai kemungkinan menjadi uap. Hasilnya kekurangan partikel dari pelarut murni yang bisa menguap, sehingga tekanan uap keseluruhan larutan jadi lebih rendah. Konsep penurunan tekanan uap ini mempunyai beberapa kegunaan dikehidupan sehari-hari dan di industry, termasuk pada pembuatan larutan, pemisahan bahan kimia dan pada proses distilasi.
Kenaikan Titik Didih
Titik didih ini ialah titik ataupun suhu pada air mendidih, biasanya terjadi Ketika tekana uap luar sama dengan tekanan uap luar. Normalnya titik didih pada suatu larutan yakni pada saat tekanan uap sama dengan tekanan 1 atm. Kenaikan titik didih ini mempunyai beberapa kegunaan dalam berbagai industry seperti dalam proses perebusab, pemurnian bahan kimia, dan industry pembuatan makanan.
Penurunan Titik Beku:
Titik ketika air mulai membeku itulah yang disebut denan titik beku, normalnya titik beku pada suatu zat ialah Ketika suhu pada saat zat meleleh atau membeku pada keadaan 1 atm ini termasuk keadaan normal. Penurunan titik beku ini penting pada kehidupan misalnya pada pembekuan pada makanan, pada pembuatan es misalnya es krim, dan penggunaan cairan-cairan yang ada pada lemari es atau mesin pendingin. Selain itu dalam farmasi titik beku ini diaplikasikan dalam formulasi obat dan Ketika proses pemurnian bahan-bahan kimia.