Lihat ke Halaman Asli

Ikatan Kimia (Teori Orbital Molekul, Gaya Van Der Waals, Ikatan Hidrogen dan Ikatan Logam)

Diperbarui: 29 April 2024   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ada banyak persoalan dalam ilmu kimia, untuk memungkinkan pemecahan persoalan tersebut struktur dari atom serta metoda mekanika gelombang memungkinkan untuk membatu memecahkan persoalan tersebut dengan  mengetahui apa yang menyebabkan atom bisa saling berikatan menjadi molekul. Ada banyak teori yang memberi asumsi mengenai bagaimana bentuk dari suaru senyawa salah satunya ialah teori Orbital Molekul. Teori ini menyebutkan bahwasanya bila 2 ataupun lebih atom bergabung untuk membuat satu spesies, maka spesies tersebut tidak mempunyau sifat orbital atomik lagi secara individual tetapi terbentuk orbital yang molekular.  

Orbital molekuler ialah gabungan dari hasil tumpeng tindih antara orbital atomic pada molekul. Berdasarkan pendekatan lurus (linear combination), total orbital atomik yang bergabung sama dengan molekuler yang bergabung. Apabila antara 2 atom yang masing-masing memiliki satu orbital atomic bergabung maka akan memperoleh 2 buah orbital molekuler, salah satu ialah kombinasi total kedua orbital atomik yang saling menguatkan beserta lainnya kombinasi kurangan yang saling menggadakan. Kombinasi totalan memperoleh orbital molekuler ikat (bonding) yang memiliki energi lebih rendah, beserta kombinasi kurangan memperoleh orbital molekuler antiikat (antibonding).

Dalam proses terjadinya molekul, orbital atom saling bertumpuk secara tumpeng tindih untuk memperoleh orbital molekul yaitu fungsi gelombang electron didalam molekul. total atom sering disebut dengan total orbital molekul, beserta orbital molekul inilah digolongkan menjadi orbital molekul ikatan, nonikatan, ataupun antiikatan yang disesuaikan oleh besarnta partisipasiorbital tersebut dalam ikatan antar atom. Adapun yang menjadi syarat terbentuknya orbital molekul ikatan antara lain:  1) untuk cuping orbital dari atom penyusunnya bisa dipakai untuk tumpang tindih, 2) cuping harus memiliki tanda positif/negatif yang sama 3) semua orbital dari atomnya harus memiliki taraf energi yang dekat. Adapun orde ikatan bisa dipakai untuk menetapkan taraf kestabilan molekul. makin tinggi orde ikatan maka makin tinggi kestabilan molekulnya.

Ikatan kimia yang terbentuk bisa dibedakan berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada atom-atom yang terlibat dalam proses pembentukan ikatan kimia. Beberapa ikatan kimia yang dikenal saat ini antara lain ikatan karakteristik (gaya Van der Waals, ikatan hidrogen, beserta ikatan logam). Gaya yang beraksi antara molekul itlah yang disebut Gaya Van der Waals, yangmembuat molekul melakukan gaya Tarik menarik. Dalam suatu molekul Gaya Van Der Waals ini dipengaruhi tiga hal yaitu 1) antara molekul polar beserta molekul polar (dipoldipol) terjadi gaya tarik menarik, terjadi tarik menarik antara ion dengan molekul polar (ion-dipol), beserta terjadi tarik menarik antara molekul nonpolar akibat adanya dipol sesaat (gaya London).
Ikatan hidrogen ialah jenis interaksi dipol-dipol antara atom hidrogen yang memiliki ikatan polar, seperti N-H, O-H, ataupun F-H, dengan atom elektronegatif O, N, F. Ikatan hidrogen hanya terjadi pada senyawa yang mengandung hidrogen tertentu karena semua atom kecuali H memiliki elektron pada kulit bagian dalam untuk mencegah inti atom tertarik pada pasangan elektron bebas dari atom terdekat. Contoh ikatan hidrogen dalam kehidupan bisa ditemukan pada benda hidup. Beberapa reaksi kimia pada makhluk hidup melibatkan struktur kompleks, seperti protein beserta DNA.
Ikatan logam ialah ikatan yang ada diunsur logam yang terjadi akibat delokalisasi elektron yang tersebar dalam logam. Contoh berbagai unsur logam ialah emas (Au), perak (Ag), besi (Fe), beserta tembaga (Cu). Diikatan logam ada elektron bebas yang mengelilingi inti, inti tertata beraturan dikelilingi oleh elektron. Elektron bebas di sekitar inti tidak terikat pada inti, sehingga gampang berpindah ke tempat berenergi rendah. Sifat-sifat logam memiliki beberapa ciri umum yaitu, bentuknya padat, mengkilat, massa jenisnya tinggi, titik didih beserta titik lelehnya tinggi, penghantar panas beserta listriknya baik, kuat ataupun keras tetapi gampang dibentuk, misalnya bisa ditempa beserta ditarik. Namun ada beberapa sifat yang berbeda, misalnya merkuri pada suhu kamar ialah satu-satunya logam yang berbentuk padat beserta sampai saat ini belum diketahui kenapa merkuri berbentuk cair.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline