Lihat ke Halaman Asli

Konsep Asam Basa, Hidrolisis dan Larutan Penyangga (Buffer)

Diperbarui: 24 April 2024   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Campuran dari beberapa zat yang sifatnya homogen (sama) disebut dengan larutan. Sebuah larutan yang didalamnya terdiri dari 2 atau lebih zat dibagi menjadi 2 bagian yakni zat yang sifatnya sebagai pelarut (salute) serta zat yang sifatnya sebagai yang dilarutkan (solvent). Larutan biasanya terdiri dari komponen pelarut yang berbentuk cair dengan zat yang dilarutkannya berbentuk padat,cair,serta gas.
Sifat-sifat Larutan Kimia
a.Larutan ialah camouran yang homogen
b.diameter partikelnya kecil yakni kurang dari 1 nm
c.Tidak adanya perbedaan antara pelarut dan zat terlarut
d.Komponen campuran sudah homogen sehingga tidak bisa dipisahkan dengan penyaring atau filter
e.sifatnya koligatif atau tergantung pada jumlah partikel dalam larutan
f.Bersifa taditif atau disesuaikan dengan jumlah total  atom dalam molekul
g.Sifat konstitutif atau sama dengan atom yang membentuk molekul (tergantung pada jenis atom dan jumlah atom)
Dalam larutan terdapat reaksi eksoterm dan endoterm. Reaksi eksoterm ialah reaksi yang melepas panas dari sistem kelingkungan sedangkan reaksi endoterm adalah kebalikan dari reaksi eksoterm ialah menyerap panas dari lingkungan ke sistem.  Adapun jenis larutan beralaskan wujud pelarutnya yakni larutan cair yang wujud pelarutnya berupa zat cair, larutan padat yang wujud pelarutnya  berupa zat padat, dan larutan gas yang wujud pelarutnya beupa gas. beralaskan daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit ialah larutan yang bisa meneruskan listrik, sedangkan larutan non elektrolit ialah larutan yang tidak bisa meneruskan listrik Ketika dilarutkan kesdalam air. beralaskan tingkatannya larutan bisa dibedakan menjadi tiga yakni, 1) Larutan tak jenuh yakni larutan yang didalamnya terkandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh, 2) Larutan jenuh yakni suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya, 3) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yakni larutan yang didalamnya terkandung solute yang totalnya melebihi total yang dibutuhkan pada larutan jenuh.
Kosentrasi Larutan
Konsentrasi diartikan dengan jumah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik, misalnya satuan berat atau satuan volume dan satuan kimia misalnya mol.
Konsep Asam Basa
Air murni merupakan cairan yang tidak ada rasanya, tidak berbau, serta tidak mengandung warna. Apabila air terkandung suatu zat, maka air tersebut bisa memiliki rasa seperti asam, pahit, asin, dan juga lain sebagainya. Apabila cairannya ada rasa asam maka disebut dengan larutan asam, namun bila berasa licin dan juga pahit maka disebut dengan larutan basa. Untuk membuktikan suatu larutan bersifat asam ataupun basa maka bisa di uji dengan menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus akan berubah warna menjadi merah ketika dicelupkan pada larutan asam, sedangkan kertas lakmus akan berubah menjadi berwarna biru ketika dicelupkan ke larutan basa.
Hidrolisis dan Larutan Penyangga (Buffer)
Hidrolisis terdiri dari 2 kata yakni "hidro" yang bermakna air serta "lisis" yang bermakna pemecahan ataupun penguraian maka makna dari sehingga hidrolisis yakni reaksi yang terjadi dari pemecahan atau penguraian air. Macam-macam garam terdiri dari empat macam yakni 1) garam yang asalnya dari asam kuat serta basa kuat, 2)  garam yang asalnya dari asam lemah dan basa kuat, 3) garam yang asalnya dari asam kuat serta basa lemah, 4)  garam yang asalnya dari asam lemah serta basa lemah. Menghitung pH hidrolisis garam ditetapkan beralaskan jenis larutan. Konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa, maka pH = 7, konsentrasi asam lebih besar dari konentrasi basa, maka pH < 7 dan konsentrasi asam lebih kecil dari konsentrasi basa, maka pH > 7.  Adapun penerapan dari hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari yakni sebaai pemutih pakaian, penjernih air, sebagai pupuk, pelarut sabun dan penyedap makanan.
Larutan yang sifatnya mampu mempertahankan PH pada saat ditambahkan dengan asam atau basa dengan jumlah yang sedikit ataupun dengan cara diencerkan dinamankan dengan buffer atau larutan penyangga. Buffer terbagi menjadi 2 jenis yakni buffer asam dan juga buffer basa. Pembuatannya sendiri bisa dilakukan dengan 2 metode yakni bisa dilaksanakan secara langsung dan juga tidak langsung. Jika secara langsung pembuatannya menggunakan asam lemah dengan garam basa konjungsinya ataupun basa lemah dengan garam asam konjungsinya. Sedangkan bila dibuat dengan metode tidak langsung dilakukan dengan pencampuran antara asal lemah dengan jumlah yang banyak dengan basa kuat ataupun pencampiran antara basa lemah yang banyak dengan asam kuat.  Larutan penyangga terdapat asam serta basa lemah dan juga asam serta basa konjungsinya yang menyebabkan bisa terikatnya ion H+ ataupun ion OH-. Maka dari itulah PH-nya tidak akan berubah secara signifikan pada saat ditambahkan sedikit asam kuat atau basa kuat serta sedikit pengenceran. Pada larutan penyangga asam maupun basa, pH larutan bisa dihitung dengan menerapkan konsep kesetimbangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline