Lihat ke Halaman Asli

Leni Marlina _ FBS UNP Padang

Universitas Negeri Padang

Di Antara Detak dan Doa

Diperbarui: 26 September 2024   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi Puisi Leni Marlina "Di Antara Detak dan Doa".  Sumber Gambar: Starcom Indonesia's Painting Collection No. 9 by AI


Di Antara Detak dan Doa

Oleh Leni Marlina

Di ruang sunyi ini, sahabat,
Kau terbaring seperti daun gugur,
Mengikuti aliran angin tak terlihat,
Sementara mesin-mesin berdetak,
Seperti jarum waktu yang terus berputar tanpa henti.

Dinding putih ini menyimpan diam-diam,
Cerita tentang perlawanan dan penantian,
Obat-obatan berbaris rapi, seperti prajurit siaga,
Siap berperang melawan musuh tak kasat mata,
Namun aku tahu, bukan itu yang kau nantikan.

Ada kekuatan lebih dari sekadar obat,
Doa-doa kami melayang bagai angin lembut,
Menembus kaca jendela yang dingin,
Membawa harapan yang berdesir,
Menyebut nama  Tuhan, Sang Penyembuh.

Setiap napas yang kau hirup kini,
Adalah simpul dari untaian doa-doa kami,
Mengalir seperti sungai bening di tubuhmu,
Menghapus keraguan, mengalirkan damai,
Menyentuh relung hatimu yang gelisah.

Langkah perawat di lorong-lorong sepi,
Bagaikan bisikan angin yang penuh harapan,
Setiap sentuhannya adalah kelembutan yang tersembunyi,
Seperti angin lembut yang menggoyangkan ranting,
Memanggil kembali semangatmu yang nyaris padam.

Dan kami, sahabatmu, tak hanya menunggu,
Kami berdoa, kami berharap,
Seperti tanah yang merindu hujan,
Menanti datangnya kesejukan,
Agar kau bangkit, tegak dalam kekuatan baru.

Kau bukan sekadar nama di buku pasien,
Kau adalah kekuatan yang tersembunyi sementara,
Dan aku yakin, tak lama lagi angin akan menyapu awan gelap,
Membiarkan sinarmu kembali tampak jelas,
Mewarnai dunia dengan keberanianmu.

Tak ada yang abadi,
Bahkan sakit ini hanya persinggahan sementara,
Sebentar lagi, ia akan menghilang,
Dan kau akan berjalan kembali,
Lebih kuat, lebih berani,
Siap menyambut hari-hari yang menantimu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline