Lihat ke Halaman Asli

Leni Marlina _ FBS UNP Padang

Universitas Negeri Padang

Di Ujung Senja Rantau

Diperbarui: 2 September 2024   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di Ujung Senja Rantau

Oleh Leni Marlina

Di ujung senja, aku dirangkul perantauan,  
Namun rinduku mengakar dalam tanah yang resah,  
Ranah Minangkabau, kampung yang selalu kuimpikan,  
Di sanalah jiwaku berbisik, memohon untuk pulang.

Angin kota menghembus dingin di wajahku,  
Namun dalam hatiku, gemericik sungai bernyanyi,  
Aku ingat langkah kecilku melukis jejak di lumpur basah,  
Kini hanya bayangan itu yang menari di pelupuk mataku.

O, tanah kelahiranku, wangi rendang menggelitik,  
Dalam dapur ibunda yang tak pernah lelah membuai,  
Adat yang berbisik dalam bahasa angin dan api,  
Menyelimuti malamku dengan cinta yang tak lekang.

Saluang mendayu di tengah hiruk pikuk kota,  
Mengetuk pintu hatiku yang menggelora bagai gelombang,  
Memanggilku pulang, pulang ke Bukit Barisan,  
Di mana Marapi, sang raksasa, berjaga dengan tatapan lembut.

Dalam keheningan malam yang merangkak perlahan,  
Aku kumpulkan rindu seperti bunga-bunga malam,  
Doa-doa kupanjatkan pada bintang yang bersinar samar,  
Agar langkahku kembali menyusuri jalan kenangan.

Ranah Minangkabau, engkau pelukan bumi yang hangat,  
Di sanalah mimpiku berakar dalam tanah yang subur,  
Setiap langkahku, setiap nafasku, adalah janjiku,  
Untuk pulang, kembali ke pangkuanmu yang merindu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline