Lihat ke Halaman Asli

Leni Marlina _ FBS UNP Padang

Universitas Negeri Padang

Tanah Janji

Diperbarui: 28 Mei 2024   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanah Janji

Oleh: Leni Marlina*


Guru, di Tanah Janji ini,  harga kebutuhan sehari-hari melambung,  
Tak ada uang yang tersisa untuk ditabung,
Kami tahu, honormu tak lagi utuh, meskipun engkau tak pernah mengeluh,
Honormu seperti debu tertiup angin,  
Hilang entah ke mana, tak terlihat di malam dingin.

Pasar sekarang seperti hutan rimba,  
Harga melompat liar dan mencakar.  
Tapi engkau, guru kami yang tercinta,  
Gajimu bagai seekor semut di hutan belantara.

Di berbagai sekolah di pelosok negeri, engkau tanam benih harapan,
Di ladang yang kering dan penuh tantangan, engkau semai budi pekerti dan  pengetahuan.  

Namun panenmu sering kali hampa,  
Sementara tumpukan emas berlian, hasil kekayaan alam, menumpuk diam hanya di segelintir tangan.

Tugasmu mulia dalam dedikasi,  
Mencerdaskan bangsa, memajukan literasi.  
Tanggung jawabmu berat,  
Tapi kesejahteraanmu belum juga didapat.

Oh, guru kami yang tercinta,  
Bagi kami, engkaulah para penjaga fajar.  
Di matamu, negeri ini mungkin surga berbalut ironi,  
Honormu semakin pudar,  
Di negeri yang katanya kaya melimpah ruah dengan isi dan hasil bumi.

Di Tanah Janji, awalnya mimpi sangat indah,  
Namun sering kosong tanpa arti.
Sementara kau, guru, tenggelam dalam mimpi,  
Menunggu kesejahteraan yang tak pasti.

Kami berharap bintang tetap bersinar lembut,  
Meskipun langit berkabut.  
Dan suatu hari nanti, gajimu bukan lagi mimpi,  
Hidupmu layak, dihargai dan lebih manusiawi.

Guru kami, engkaulah cahaya,  
Dalam kegelapan, penuntun jiwa.  
Engkau adalah pahlawan pelita bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline