Lihat ke Halaman Asli

Leni Marlins

freelancer

Kembali Belajar Setelah Gagal, Dijamin Berhasil?

Diperbarui: 3 Januari 2021   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Engin Akyurt dari Pexels 

Tak ada orang yang tidak pernah mengalami kegagalan. Meskipun "gagal" sebenarnya bersifat relatif, tergantung dari sudut pandang yang diambil. Ada yang merasa gagal dalam percintaan dan keluarga, gagal mencapai cita-cita, gagal membangun relasi dengan orang lain, bahkan gagal menjadi diri sendiri.

Perasaan gagal ini selalu bikin frustrasi pada awalnya. Tak jarang timbul pertanyaan; apakah jika kembali belajar setelah gagal, bisa benar-benar berhasil?

Memetakan Sikap Saat Gagal

Saat seorang teman atau kenalan mengalami kegagalan, kita sering dengan gampang berkata, "Udah, ambil hikmahnya aja!" Kalimat ini terdengar bijak. Daripada menyesali kegagalan, tentu lebih baik belajar dari peristiwa tersebut. Faktanya, mengambil hikmah dari sebuah kegagalan tidaklah mudah.

Jika dikelompokkan secara sederhana, tipe orang dalam menghadapi kegagalan terbagi dua. Pertama, orang yang mengalami stres berlebihan karena gagal. Kedua, orang yang cuek dengan kegagalan.

Kelompok pertama mungkin akan mengambil dua tindakan yang berbeda, yaitu trauma dan tidak mau mencoba lagi atau justru terdorong kembali mencoba (meskipun butuh waktu lama untuk bangkit).

Kelompok kedua juga dapat mengambil dua sikap yang berbeda. Pertama, mereka yang dengan mudah menerima kegagalan dan tak jera untuk kembali belajar dan mencoba.

Kedua, kelompok yang gagal, tetapi tak mau mencoba lagi di bidang yang sama. Bukan karena takut, tetapi karena tak mau repot. Mereka menyerah dengan mudah sekaligus tak terpengaruh terlalu banyak dengan peristiwa tersebut.

Dari beberapa kelompok tersebut, tipe manakah Anda? Mengenal diri sendiri, terutama dalam masa-masa terberat, adalah cara terbaik untuk bangkit kembali. Begitu pula saat menghadapi kegagalan, ada baiknya memahami reaksi dari diri sendiri.

Apakah kita terlalu mudah kecewa dan tenggelam dalam kesedihan? Atau, kita justru tak peduli dan begitu mudah berpaling dari cita-cita semula?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline