Lihat ke Halaman Asli

Bimbingan dan Konseling Islami

Diperbarui: 26 Mei 2018   03:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bimbingan islami adalah proses pemberian bantuan yang terarah, kontiniu dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadist Rasulullah ke dalam diri, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Hadist. 

Bila internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadist itu telah tercapai dan fitrah beragama itu telah berkembang secara optimal maka individu tersebut dapat menciptakan hubungan yang baik dengan Allah SWT, dengan manusia dan alam semesta sebagai manifestasi dari peranannya sebagai khalifah dimuka bumi dan sekaligus juga berfungsi untuk menyembah atau mengabdi kepada Alloh SWT. Jadi, karakteristik manusia yang menjadi tujuan bimbingan islami adalah manusia yang mempunyai hubungan baik dengan Alloh SWT dengan manusia dan alam semesta ( Hablum minal lahi wa hablum minannasi ).

Konseling islami adalah suatu usaha membantu individu dalam menanggulangi penyimpangan perkembangan fitrah beragama yang dimilikinya, sehingga ia kembali menyadari perannya sebagai khalifah di muka bumi dan berfungsi untuk menyembah atau mengabdi kepada Allah SWT sehingga akhirnya tercipta kembali hubungan dengan Allah dengan manusia dan alam semesta.

Dari kesimpulan tentang pengertian bimbingan dan konseling islami yang dikemukakan diatas, maka dapat diperoleh jawaban tentang siapa klien bimbingan dan konseling islami itu. Dalam hal ini yang menjadi klien dari bimbingan dan konseling islami adalah setiap individu mulai dari lahirnya sehingga terinternalisasikan norma-norma yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadist dalam setiap perilaku dan sikap hidupnya, serta individu yang mengalami penyimpangan dalam perkembangan fitrah beragama yang dimilikinya.

Berkenaan dengan kualifikasi konselor islami tentu saja tidak terlepas dari tugasnya untuk menumbuh suburkan sikap hidup yang diridhai Allah. Konselor yang ingin membawa kliennya kepada kehidupan yang di ridhai Allah SWT tentu hendaknya dapat pula merealisasikan pola hidup tersebut dalam segala tutur kata, perilaku, sikap dan suasana kalbunya, sehingga ia dapat terhindar dari peringatan Alloh SWT dalam Q.S As Shaff ayat 2

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman mengapa kalian berbicara yang tidak kalian kerjakan.

Oleh karena itu, seorang konselor islami yang professional memiliki dua kaki. Kaki yang satu berpijak pada pengetahuan tentang bimbingan dan konseling sedangkan kaki lainnya berpijak pada pengetahuan agama yang cukup mendalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline