BANDUNG, KOMPASIANA.COM - Home industri konveksi milik Asep (49), warga bandung, mengalami penurunan produktivitas semenjak adanya pandemic COVID-19. Sejumlah tenaga kerja memilih untuk pulang kampung, ia mengaku bahan baku seperti kain kini mulai sulit untuk didapatkan.
Asep mengungkapkan, banyak kendala dalam pengiriman barang yang ditunda karena adanya peraturan baru dari pemerintah, selain itu banyak permintaan pembatalan pesanan dengan berbagai alasan takut terkena dampak virus COVID-19.
Omzet yang ia dapatkan setiap harinya semakin menurun.
Tetapi hal itu berubah semenjak ia ditawarkan oleh temannya untuk bekerja sama membuat APD (Alat Pelindung Diri) sebagai permintaan dari beberapa rumah sakit yang ada di Bandung.
" Alhamdulillah kira-kira Senin bulan lalu (30/3), teman saya yang bernama cici datang kerumah bilang kalau cici punya kenalan seorang dokter di rumah sakit Immanuel, teman nya yang dokter itu meminta mencarikan penjahit yang bisa membuat APD sebanyak mungkin untuk para tenaga medis, kemudian cici memilih saya untuk bekerja sama memproduksi APD," kata Asep saat diwawancara Sabtu (4/4/20) siang.
Karena tahu Asep sering membuat pakaian dengan pesanan ratusan baju, lanjutnya, temannya itu merekomendasikan kepada beberapa pihak rumah sakit yang ada di Bandung.
"Di rumah sakit Immanuel, Hasan Sadikin, Rancabadak membutuhkan ratusan APD per bulannya. Jadi saya bersedia untuk membantu para tenaga medis sembari bekerja dan beramal, pihak rumah sakit menawarkan harga yang cukup tinggi tetapi saya mematok harga yang terjangkau saja untuk APD ini," jelasnya.
Asep setiap harinya dibantu oleh tenaga kerjanya sebanyak 11 orang, dan berusaha mengumpulkan bahan untuk APD.
" Saya juga meminta bantuan karyawan untuk bekerja sama, karena tidak mungkin saya mengerjakan sendirian, APD ini setiap bulan nya minimal harus selesai sebanyak 800 APD Ke tiga rumah sakit," jelasnya.
Ia mengirimkan beberapa APD untuk disetujui oleh pihak rumah sakit. Kemudian hasil APD tersebut mendapatkan kesan yang baik dari temannya dan pihak rumah sakit.