Sekjen PPI Gede Pasek Suardika di berhentikan dari anggota DPR oleh partai Demokrat (PD).bukan hari di copot dari DPR,Gede Pasek bahkan di 'depak' dari sturuktural partai berlambang mercy.apa komentar pasek soal ini ?.melalui akun twitternya gede pasek berkicau soal Pergantiaan Antar Waktu (PAW) dan alasan dirinya di copot dari anggota DPR.
"Surat bernomor: 01/EXT/DPP.PD/I/2014 tertanggal 13 Januari 2014 dr DPP PD menjadi dokumen bersejarah bagi hidup saya . karena surat sakti itu tentang PAW dengan alasan pelanggaran kode etik Partai Demokrat sehingga saya diberhentikan. Surat itu paraf oelh Syariefuddin Hasan (ketua harian PD) dengan Edhie Baskoro (Sekjen PD) Tembusan ke Presiden RI, ketua KPU, Sekjen DPR/MPR RI, Ka Fraksi PD. Dan saya yang akan diganti tidak diberitahu aliastidak dapat Tembusan" Kicau pasek di akun twitternya, G_paseksuardika.
Bagi dirinya , dicopot, dirotasi sudah biasa di PD. tidak masalah. tapi untuk yangb satu ni , pasek sedang memikirkan dengan sungguh-sungguh tuduhan pelanggaran kode etik. Ada yang bilang langgar pakta integritas. Melihat surat ini, jadi terbayang statement nakal saya dulu soal "Punya SIM C kok bawa bus malam"." Itu otokritik karena ketua harian yang serampangan mengelola partai sebesar PD. Seperti manager perusahaan keluarga saja . entah kenapa Kahar begitu,Begitu benci saya . Sejak KLB terus niat mendongkel saya . Copot Ka Komisi III,geser dari Komisi III. Dia datang ke fraksi dengan upya agar segera pindah" sambung pasek
Terkait PAW , jelas alasan pelanggaran Kode Etik.pasek menggagap lucu karena sampai sekarang saya toidak pernah dipanggil Komwas, Dewan Kehormatan.sehingga justru surat itu yang langgar etika dan AD/ART. pasek paham, kadang ambisius, emosional sering meninggalkan aturan.untuk undangan Rapimnas PD di Sahid Hotel yang mau didesain KLB. yang paraf sekretaris Dewan Pembina dengan Sekjen. sementara ketua umum tidak diajak.
"Dari Ilmu surat manapun jadi aneh. Sesama sekretaris mengundang, ketua umumnya nggak diajak. Kini dalam bentuk beda terjadi lagi. Isi surat."Ujar Pasek.
Menuduh pelanggaran Kode Etik tanpa sebutkan Kode etik mana yang dilanggar langsung mem PAW dirinya ,Bahwa saya berasala dari PD tapi dipilih rakyat dalam pemilu."Kalau dicalonkan tapi tidak ada yang memilih apa bisa saya duduk di DPR? Kan tidak mungkin. Hukuman tanpa proses itu" Kata pasek.
Pasek menganggap ilegal, abuse of power dan mirip jaman Orba(Orde Baru ) dulu. Sikat dulu, alasan belakangan. Sekali lagi soal jabatanTidak dirinya permasalahkan.
"Belasan DPC, DPD sudah di Plt dengan gaya cowboy seperti itu. padahal Kahar dan Sekjen bukan produk Kongres, ketua DPC-DPD produk Muscab-Musda.Kasihan nama Demokrat kalau pola otoriter dibiarkan. Kasihan ketua DPC-DPD hanya karena dekat Anas disikat. padahal mereka juga g memilih secara aklamasi"Ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H