Lihat ke Halaman Asli

Asmara Kupu-kupu di Kepala Koi

Diperbarui: 14 September 2017   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Asmara Kupu-kupu di Kepala Koi

Dia seakan hendak terbang melayang
dan aku ingin menggapai pelukan
lalu dia lupa seberapa banyak awan diuntaian kenang
namun aku tahu hasrat itu pasti dekapan

Kita berdua merayap di bawah sadar
walau pucuk-pucuk gelora belumlah mekar
kakiku terus menari mengejang tegar
kepak tanganku mewarna kian menjalar
di dedaunan asmara yang terlanjur terbakar

Dari sayap kupu-kupu penuh warna
bagai romansa yang hinggap di ujung rasa
memberi nuansa asmara selembut sutera
kepala koi merasakan degup jantung tak seirama
hanya kita berdua dan puisi yang sanggup berima

Semarak warna kupu-kupu menghinggapi puncak cita
hingga kapala koi menguat menggeliat raga
seperti kompilasi irama partitur hujan nada cinta
kupu-kupu berpeluh dengan tarian sukaria
kepala koi basah berlama-lama gembira

Lagu dia semakin kusayang dia
lagu aku begitu sangat mengasihinya
tembang kita adalah saling cinta
tarian kupu-kupu di kapala koi cinta

*Koi : Ranjang (dari kayu model klasik)

____________________
TT TUKEL STORI PARLENTE
"Asmara Kupu-kupu di Kapala Koi"
Sorong, 14 Mei @kutikata2012
'1 Modified at Kamis, 14092107 - Sorong
*ajilatuconsina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline