Lihat ke Halaman Asli

Nuril Laili

aku manis

Kekuasaan Mutlak adalah Milik Tuhan

Diperbarui: 3 Oktober 2018   09:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Asy-ariyah salah satu aliran terpenting dalam teologi islam, aliran asy-ariyah bisa juga disebut aliran ahlusunah wal jamaah. Karena aliran tersebut didirikan oleh Abu Hasan Ali bin ismail bin Abdillah bin Musa bin Bilal bin abi murdah amir bin abi musa al-Asy'ari,salah satu sahabat Rasulullah SAW.(260 H/873 M-324 H/935).  beliau di kenal dengan sebutan Abu Hasan al-Asy'ari.

Menurut ibn asakir, ayah al-asy'ari seorang yang paham ahlusunnah dan ahli hadis. Ketika al-asy'ari wafat waktu masih kecil. Ia berwasiat kepada zakaria bin yahya as-saji . al-asy'ari menganut mu'tazilah hanya sampai usia 40 tahun. Menurut pendapat ibn asakir, pengakuan asl-asy'ari pernah bermimpi dengan rosulullah pada malam ke 10, ke 20, dan ke 30 pada bulan ramadhan.  

Aliran Asy-ariyah mucul pada abad ke-9 sebagai reaksi terhadap paham muktazilah yang dianggap menyeleweng dan menyesatkan umat islam. Kaum muktazilah pada masa pemerintahan al-ma'un, melakukan mihnah yang mendapat tanggapan negatif dari berbagai kalangan.

Pengaruh aliran muktazilah mulai memudar dikalangan masyarakat. Dalam situasi tersebut, muncullah abu hasan al-asy'ari, seseorang yang dididik dan dibesarkan dalam lingkungan muktazilah yang keluar dari rasional tersebut.(Paham Ilmu Kalam, oleh Nok Aenul Latifah -- Abdul Mutolib)

Perkembangan tentang pemikiran al-asy'ari dapat diterima oleh banyak umat islam, karena kesederhanaannya dan tidak filosofis. Akibatya disebabkan waktu yang terlalu singkat, pendapatnya tersebut memperoleh pendukung yang tidak sedikit jumlahnya. Faktor yang mempercepat perkembangan asy-ariyah disebabkan adanya kemampuan dalam mempertahankan pendapat-pendapat serta penguasaan terhadap ilmu keislaman.

Asy'ariyah, orang-orangnya percaya pada kemutlakan kekuasaan Tuhan, sehingga berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan Tuhan tidak mempunyai tujuan. Sebab yang mendorong Tuhan berbuat sesuatu semata-mata karena kekuasaan dan kehendak mutlak-Nya, bahkan buklan karena kepentingan manusia atau tujuan lain.

Mereka mengartikan keadilan dengan menempatkan sesuatu di tempat yang sebenarnya  yaitu kekuasaan mutlak terhadap harta yang kita miliki serta memakainya sesuai kehendak kita sendiri. Keadilan tuhan meliki kekuasaan mutlak  terhadap makhluknya dan berbuat sekedendak hati-Nya.

Tuhan dapat memberi pahala kepada hamba-Nya. Itu semua karna tuhan itu maha adil. Jika tuhan memberikan kita ketidak adilan tidak akan mungkin kita bisa berbuat sekehendak-nya karena dia adalah penguasa mutlak. Tuhan mengabulkan semua makhluk-Nya masuk ke surga atau neraka itu karena keadilan tuhan berbuat dan membuat hukum menurut kehendak-Nya.

Aliran asy-ariyah berpendapat bahwa akal mempunyai suatu daya yang kecil dan manusia tidak mempunyai kebebasan atas perbuatannya, karena semutlak-mutlaknya tuhan harus berlaku.

Kaum asya'riyah menjelaskan bahwa tidak tunduk kepada siapapun dan diatas tuhan tidak ada satupun dzat lain yang dapat membuat hukum serta menentukan apa yang boleh dibuat dan apa yang tidak boleh dibuat tuhan.

Sebagai pernyataan tentang kekuasaan dan kehendak mutlak tuhan, menyatakan bahwa kehendak tuhan harus berlaku. Apabila kekuasaan tuhan tidak berlaku maka tuhan berarti lupa,lalai dan lemah untuk melaksanakan kehendak-Nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline