Lihat ke Halaman Asli

Lelyta Purnama Dewi

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Berkunjung ke Kota Istimewa Yogyakarta

Diperbarui: 29 Oktober 2021   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Dua tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 14 Februari 2019, Aku dan dua saudaraku berlibur ke Yogyakarta. Pada hari itu kita bertiga berangkat dari rumah menuju stasiun di Mojokerto pada pukul 5 pagi. Sekitar setengah jam perjalanan, akhirnya pada pukul 05.30 Aku dan dua saudaraku sampai di stasiun. Beberapa saat kita menunggu, akhirnya kereta datang dan mulailah perjalanan kita ke Jogja. 

Sekitar 8 jam perjalanan menuju Jogja, akhirnya pada pukul 2 siang kita sampai di Kota Istimewa ini. Dari stasiun menuju hotel, Aku dan dua saudaraku naik becak karena jarak hotel yang akan kita tempati cukup dekat dari stasiun. Sesampainya di hotel kita bergegas menata barang-barang bawaan dan beristirahat karena perjalanan menuju Jogja cukup melelahkan.

Hari pertama di Jogja ini kita tidak langsung mengunjungi tempat-tempat wisata, karena kita tiba di Jogja pada siang menjelang sore hari dan tempat wisata pun sudah banyak yang tutup. Malamnya pada pukul 18.15, kita bertiga keluar dari hotel untuk mencari makan malam. Karena hotel kita dekat dengan Malioboro, kita memutuskan untuk mencari makan  di sekitar Malioboro.

Seusai makan, kita bertiga kembali berkeliling di Malioboro. Karena banyak barang-barang yang menarik, akhirnya kita membeli beberapa untuk dijadikan oleh-oleh. Sudah cukup lama kita berjalan-jalan dan tak terasa jam menunjukkan pukul 10 malam. Kita memutuskan untuk kembali ke hotel dan beristirahat karena di hari selanjutnya kita harus bangun pagi untuk bersiap-siap mengunjungi tempat-tempat wisata.

Pada hari kedua di Jogja, kita mengunjungi beberapa tempat wisata, yaitu Kampung Wisata Taman Sari, Stonehenge, Galeri Omahku Memoriku Merapi, Bunker Kaliadem, Batu Alien dan Keraton Ratu Boko. Untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut, kita sudah menyewa mobil agar mudah dalam melakukan perjalanan. Tujuan pertama kita adalah Kampung Wisata Taman Sari, kita berangkat dari hotel pada pukul 7 pagi. Sebelum berangkat kita tidak lupa untuk sarapan terlebih dahulu.

Sekitar 20-30 menit perjalanan menuju tempat wisata pertama, akhirnya kita sampai juga. Sesampainya di Taman Sari, ternyata tempat ini belum buka dan akan buka pada pukul 8 pagi. Meskipun begitu, sudah banyak orang yang mengantre untuk masuk ke dalam tempat wisata. Tidak heran jika banyak orang yang tertarik dengan Taman Sari ini, karena tempatnya sangat bagus dan banyak spot untuk foto juga.

Selain tempatnya yang bagus, ternyata Taman Sari menyimpan cerita sejarah yang sangat menarik. Konon katanya tempat ini adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tidak kalah kerennya juga, disana ada tour guide yang siap memandu kita mengelilingi Taman Sari sembari menceritakan sejarah yang ada di tempat ini. Tour guide ini pun tidak mematok harga tertentu, kita cukup memberi uang semampu dan seikhlas kita.

Beberapa saat kita menunggu, akhirnya tempat wisata ini dibuka. Kita bertiga langsung bergegas mengantre untuk membeli tiket. Baru masuk saja, Aku dan kedua saudaraku dibuat kagum dengan indahnya Taman Sari, dan tidak lupa juga kita berfoto ria di beberapa spot Taman Sari. Sayangnya saat itu banyak sekali pengunjung yang datang, sehingga membuat kita bertiga kurang leluasa untuk mengambil foto.

Tidak lama kemudian, ada seorang bapak-bapak menawarkan diri untuk menjadi tour guide. Karena kita juga penasaran dengan sejarah tempat ini, akhirnya kita menerima tawaran Bapak ini. Mulai lah kita berkeliling melihat bagian-bagian lain dari Taman Sari, selama berjalan-jalan di tempat ini rasanya sangat tidak membosankan. Karena sepanjang perjalanan kita mendengarkan cerita-cerita menarik yang disampaikan oleh tour guide.

Tibalah kita di suatu tempat yang menjadi spot foto favorit para pengunjung, sampai-sampai untuk berfoto pun kita harus mengantre cukup lama dan setiap orang hanya diberi durasi tertentu untuk berfoto. Karena kita tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, Aku dan dua saudaraku rela mengantre untuk foto di tempat yang bisa dibilang adalah ikon dan ciri khas dari Taman Sari.

Selesai berfoto, kita melanjutkan perjalanan untuk mengelilingi Taman Sari. Tempat ini sangat luas dan setiap spotnya pun mempunyai cerita yang berbeda-beda dan menarik. Cukup lama kita berkeliling di Taman Sari, akhirnya kita bertemu dengan pintu keluar. Karena tempatnya luas, jadi kita kelelahan setelah berkeliling. Tetapi itu semua terbayar dengan melihat indahnya Taman Sari ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline