Foto Dokpri sewaktu ziarah kubur menjelang Ramadan
Tatkala Tetap Mengingat Mati Di Bulan Ramadhan, Sehingga Penyambutannya Tidak Sekedar Euforia Belaka.
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Halo sahabat - sahabat yang baik hati, semoga semua tetap dalam lindungan Allah SWT. Hidup penuh keberkahan yang diliputi oleh jiwa yang tenang dan bersahaja.
Alhamdulillah, enam hari kita telah berpuasa di bulan Ramadhan ini, tetap merasa enjoy, karena didasari oleh hari dan keyakinan yang mendalam. Semoga para sahabat, demikian adanya.
Ingatlah penyambutan datangnya bulan Ramadhan yang sangat meriah dan gegap gempita di mana - mana. Atau sewaktu tarawih di malam pertama, semua memberitakan lubernya jamaah yang begitu semangat dan antusias. Apakah malam hari ini tetap luber jamaahnya? Atau masih semangat melakukan serangkaian ibadah lainnya?
Jika jawabannya "iya", maka bersyukurlah. Selain karena pahala yang berlipat ganda, ibadah puasa hanya untuk Allah dan Alloh pula yang akan membalasnya kelak diakhirat.
Berbicara tentang akhirat yang merupakan tempat keabadian yang sesungguhnya, maka akan selamat jika memiliki bekal yang cukup untuk dibawa mati. Setelah mati pun tidak serta merta sampai diakhirat, sambil menunggu datangnya hari kiamat, akan transit dulu di dalam lubang yang sempit yaitu alam kubur.
Nikmat kubur yang bebas atau jauh dari siksaanNya,juga hanya akan diterima oleh orang - orang yang Tawadhu dalam ibadahnya, Semua kebaikan yang dilakukan di dunia, semata - mata hanya karena Allah seraya berpasrah diri.
Dengan demikian,perlunya mengingat "mati" di sepanjang kehidupan di dunia yang hanya sementara.Termasuk dibulan Ramadhan ini, merupakan saat tepat untuk mengingat mati. Jangan sampai kemeriahan penyambutan datangnya bulan Ramadhan, menjadi euforia dan atau hanya ikut - ikutan saja.