Lihat ke Halaman Asli

Ketika Kesederhanaan Sudah Menjadi Tatanan, Maka dalam Bulan Ramadhan pun Tetap Menjadi Pegangan

Diperbarui: 26 Maret 2023   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Kesederhanaan Sudah Menjadi Tatanan, Maka dalam Bulan Ramadhan pun Tetap Menjadi Pegangan

Ketika Kesederhanaan Sudah Menjadi Tatanan, Maka Di Dalam Bulan Ramadhan pun Tetap Menjadi Pegangan

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh 

Halo para sahabat, teman, dan handai taulan dimanapun berada. Khusus para sahabat yang beragama Islam, hari ini telah memasuki hari ke 4. Wah tidak terasa ya?

Terus bagaimana dalam menyikapi perbedaan waktu makan antara hari - hari biasa dan hari - hari berpuasa?  Karena puasa itu kan menahan makan dan minum dari dari terbit fajar sampai terbenam matahari, serta menjauhi perbuatan - perbuatan yang dapat merusak dan membatalkan puasa. Jadi pada bulan Ramadhan ini, waktu untuk makan - makan berganti malam hari.

Dari pergantian waktu ini tentu harus ada adaptasi agar puasa tetap bisa berjalan lancar. Pola makan dan jenis makanannya menjadi sesuatu yang harus diperhatikan. Bukan banyaknya porsi makanannya namun lebih mementingkan jenis' jenis makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.

Dari perbedaan ini akan memunculkan pandangan pada masyarakat  antara "makan untuk hidup" dan "hidup untuk makan". Padahal  antara "Makan untuk hidup" dan "hidup untuk makan" adalah dua konsep yang berbeda dalam arti dan makna.

"Makan untuk hidup" mengacu pada kebutuhan manusia akan nutrisi dan energi untuk menjaga kesehatan dan kehidupan. Manusia makan untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya, sehingga tubuh dapat berfungsi dengan baik dan sehat. Konsep ini menekankan pada pentingnya nutrisi dan keseimbangan diet yang sehat, sehingga tubuh manusia dapat berfungsi dengan optimal dan sehat.

Di sisi lain, "hidup untuk makan" mengacu pada pandangan yang berlebihan dan tidak seimbang tentang makanan dan konsumsi makanan yang tidak sehat. Konsep ini menekankan pada kepuasan dalam makanan dan kenikmatan yang diberikan oleh makanan, sehingga makanan menjadi fokus utama dalam hidup seseorang. Orang yang hidup untuk makan mungkin cenderung terobsesi dengan makanan, mengabaikan kesehatan dan nutrisi yang penting untuk menjaga tubuh mereka.

Dalam rangka menjaga kesehatan dan kebahagiaan manusia, penting untuk memahami perbedaan antara kedua konsep ini. Makan untuk hidup menekankan pentingnya nutrisi dan kesehatan, sementara hidup untuk makan dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan dan memilih diet sehat yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh manusia tanpa kecanduan atau obsesi dengan makanan.

Dari perbedaan konsep dan makna tersebut, para sahabat pilih yang mana? Biasanya ibu - ibu yang suka belanja dan memasak dalam porsi banyak dalam jumlah maupun ragam jenisnya. Karena keterbatasan waktu makan, pada akhirnya masakan dihangatkan lagi dan dihangatkan lagi. Bersamaan dengan itu, juga masak beragam lainnya lagi. Ujung - ujungnya, yang dihangatkan tidak termakan, yang baru juga tidak habis lagi. Mubazir kan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline