Teman- teman hebat...
Kemarin sore saya telpon oleh ibuku, beliau mengabarkan kalau hari ini Om Joko mau berangkat ke Jepang.Jadi, hari ini saya beserta rombongan mengantar kepergian Om Joko alias adikku yang mau berhikmat mencari rezeki halal ke negara Jepang. Guna efisiensi waktu dan tenaga, pengantaran hanya sampai ke Stasiun Kereta Api Purwokerto, perjalanan dari rumah kurang lebih satu jam saja.
Dari Stasiun Purwokerto, Om Joko akan melanjutkan perjalanan ke Stasiun Gambir. Nah dari sini ada shuttle bus pengantar ke Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng, baru terbang ke negara yang dituju.
Agak kaget saya, karena beberapa hari terakhir masih ngurus surat menyurat. Lagian baru beberapa bulan di rumah, setelah sekian tahun tertahan di Negeri Sakura karena adanya pandemi Covid 19. Jadi jadwal kepulangan ditunda sampai tahunan.
Awal Covid 19, pemerintah Jepang melarang warganya keluar negeri. Kalaupun boleh, sementara dilarang masuk kembali ke Jepang. Maka perlu dipikir ulang jika memaksa pulang kampung.
Demikian juga di Indonesia, negara melarang penerbangan dari luar negeri. Waktu sudah diperbolehkan ada penerbangan dari luar negeri pun, harus melalui screening yang super ketat. Belum lagi waktu liburan yang hanya sebentar, akan habis untuk karantina saja.
Dengan pertimbangan tersebut, kepulangan adikku ke tanah air menunggu covid 19 mereda. Jadi selama 2 tahunan rencana pulang tertunda terus, sampai benar - benar aman.
Walaupun di sisi lain, ponakan ( anaknya Om joko ) yang sedianya sunat hanya menunggu ayahnya pulang, , ikut tertunda juga. Sampai teman - teman seusianya sudah sunat semua. Baru ponakan sunat terakhiran menunggu ayahnya pulang dari Jepang. Karena sudah tidak sabar ingin segera disunat, maka dengan hitungan cepat, acara sunatan segera dilaksanakan.
Super meriah juga sunatannya, selain baru beberapa bulan acara- acara hajatan boleh digelar secara terang - terangan, juga ada tanggapannya. Tanggapannya berupa kesenian khas Brebes, semacam barongsai. Karena kesenian ini khusus didatangkan dari brebes tempat asal istri adikku,
Maremnya lagi niat didatangkannya kini adalah nadar dari ayahku almarhum,kakeknya si ponakan. Yang semasa hidupnya, beliau sempat bicara jika cucunya ini sunat, ingin nanggap barongsai dari Brebes.