Lihat ke Halaman Asli

Tempatku Dilahirkan

Diperbarui: 2 September 2022   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Tempatku Dilahirkan

Aku dilahirkan di pelosok desa
Yang jauh dari keramaian kota
Hanya suara burung berkicauan dipagi hari 

Siang harinya
Suara lesung bertalu talu. 

Sore hari
Suara burung hantu Menambah angkernya suasana
Malamnya suara jangkerik saling bercengkrama

Kilas balik desaku
50 tahun yang lalu
Jalan berlumpur yang membuatku
Terpeleset
Sudah menjadi langganku

Rumah penduduk berdinding anyaman
Lumrah adanya
Rumah berdinding kayu
Pertanda mampu
Yang disampingnya berjejer
Kerbau jantan dan betina.

Anak - anak dan muda mudi
Tidak penting sekolah
Mereka bergegas
Menuju sawah
Ladang
Atau menggembala kerbau

Kini desaku
Ya..
Sudah maju
Rumah berdinding tembok
Berjajar
Bercat warna - warni
Bukan lagi kerbau yang berjejer
Tapi
Motor
Mobil
Dan lainnya

Anak - anak terlihat semangat
Berangkat sekolah
Walau tidak berjalan kali lagi
Mereka terlihat ceria
Diatas boncengan motor
Ayah bundanya

Ada harapan masa depan
Lebih lebih cerah
Dipundak generasi penerusku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline