Lihat ke Halaman Asli

Best Practice Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Model PJBL Berbantu Media Sosial

Diperbarui: 10 Juni 2023   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini sebagai berikut,

  • Peserta didik kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini bisa dilihat dari keaktifan peserta didik dalam proses belajar yang sangat rendah, respon yang lambat ketika guru memberikan pertanyaan, dan nilai peserta didik yang masih di bawah batas ketuntasan sehingg belum mencapai tujuan dari pembelajaran dengan maksimal.
  • Pembelajaran masih terpusat pada guru sebagai sumber belajar sehingga informasi yang mereka dapatkan masih terbatas. Peserta didik kurang memanfaatkan adanya e-book, tutor sebaya dan media laiinya untuk menggali informasi terkait materi yang mereka pelajari.
  • Peserta didik masih ada yang menggunakan hp pada saat pembelajaran tanpa seizin guru sehingga dapat menganggu fokus dan konsentrasi belajar peserta didik. Peserta didik juga bisa terkena nomophobia (no mobile phobia) atau ketergantungan pada gadged. Pemanfaatan IPTEK yang negatif juga dapat menjadi permasalahan dalam proses pembelajaran.
  • Pendidik belum memaksimalkan model pembelajaran yang inovatif. Model pembelajaran inovatif sudah dilakukan oleh pendidik, namun belum maksimal sehingga masih diperlukan peningkatan.

Praktik pembelajaran ini, penting untuk dibagikan karena jika disesuaikan dengan model pembelajaran abad 21 yang mengharuskan pendidik menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan memasimalkan penggunaan teknologi, praktik pembelajaran ini sudah sangat sesuai. Melalui praktik pembelajaran ini, pengalaman belajar peserta didik menjadi lebih maksimal.

Pendidik memiliki peran dan tanggung jawab sebagai fasilitator dalam praktik pembelajaran ini. Melalui peran inilah, peserta didik akan lebih aktif dan dapat mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi mereka.

B. Tantangan 

Praktik pembelajaran menggunakan model project based learning berbantuan media canva ini, menuntut pendidik harus mampu merancang pembelajaran yang sesuai dengan sintak model pembelajaran tersebut dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran yang akan diajarkan dalam hal ini adalah penerapan norma dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga dengan mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan ketersediaan fasilitas yang ada. Oleh karena itu, pendidik harus mempersiapkan terlebih dahulu kesiapan peserta didik dan fasilitas yang mendukung praktik pembelajaran ini.

Langkah-langkah pembelajaran yang kompleks, harus dapat dirancang dengan baik dan jelas oleh pendidik sehingga peserta didik paham terutama aktivitas-aktivitas apa saja yang perlu mereka lakukan.

Penggunaan media sosial, ditujukan agar peserta didik dapat memaksimalkan manfaat dari teknologi yang mereka miliki yaitu gawai. Pendidik tertantang untuk mengarahkan peserta didik, agar mereka mampu menggunakan gawai mereka secara tepat yaitu dimanfaatkan untuk proses pembelajaran.

Penggunaan media sosial peserta didi pada praktik pembelajaran ini juga memerlukan pertimbangan yang matang oleh pendidik. Oleh karena itu, pendidik harus benar-benar memastikan peserta didik memiliki media sosial yang tepat dan sarana prasarana juga harus mendukung untuk penggunaan media tersebut.

Pemilihan dan penggunan model project based learning dan media sosial pada praktik pembelajaran ini melibatkan beberapa pihak, yaitu

  • Dosen PPKn sebagai pakar
  • Guru mata pelajaran PPKn selaku teman sejawat
  • Peserta didik sebagai pihak yang terlibat langsung dalam praktik pembelajaran

C. Aksi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline