Lihat ke Halaman Asli

Untukmu!

Diperbarui: 19 Februari 2024   00:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku melihat binar di matamu. Saat berbincang tentang gunung. Seakan aku bicara pada patung, karena inginmu telah pergi berkunjung.

Aku menyaksikan sinar di wajahmu. Saat berbincang  tentang lautan. Seakan aku bicara pada peredam suara, karena anganmu telah berendam di palung samudera.

Nanti, atau entah kapan. Mungkin kita akan berbicang tentang beberapa petualangan. Singgah pada beberapa tangkai rindu, selembar daun cemburu, atau satu kelopak pilu. Hingga langkah kaki ragu mengiringi yuntunan untuk sebuah keputusan gagu.

Mungkin nanti, atau entah kapan. Kau pasti mengerti tentang perjumpaan hingga makna kepergian dan arti kehilangan. Hingga memenjara abadi semua rasa, asa dan cinta dalam kemasan luka, duka, suka atau bahagia.

Hari ini. Jejakkan kakimu sebatas mampu. Tak perlu menjadi nayangan angan yang membebani cara, hingga kau terjebak di bilik jera. 

Warnai dunia dengan caramu. Semau mampumu.

Berbahagialah! Jaga dirimu, Untukmu.

Jogja, 19 Februari 2024.

Pusisi ini, di buatkan oleh "Om Jack" saat usiaku beranjak 17 tahun. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline