Lihat ke Halaman Asli

Microsoft Flow: Applikasi Chat Terbaru dari Microsoft, yang Dikembangkan untuk Memperbaikin Email dan Chat

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Microsoft bersiap untuk  meluncurkan aplikasi chatting sendiri disebut Flow, yang berharap bahwa flow dapat merampingkan email dan dapat diterima oleh pasar.

Aplikasi baru ini (Flow) akan membuat orang memiliki “Percakapan email yang cepat pada ponsel”, dengan cara yang jauh lebih mudah seperti aplikasi chat, demikian rinciannya yang seharusnya menjadi rahasia public, ternyata telah bocor dan bisa di akses publik pada situs Microsoft. Chatting akan memungkinkan menjadi lebih  "Cepat, cairan, percakapan lebih alami", tanpa "subject lines, salutations or signatures".

Berjalan pada email, aplikasi diatur untuk klien Microsoft, Outlook. Hal ini dianggap mirip dengan Skype Qik, versi  bawah layanan video chat yang diluncurkan tahun lalu.

Aplikasi ini ditemukan oleh seorang pengguna Twitter, yang menemukan bahan promosi untuk app Microsoft Flow yang ada di sebuah website publik.

Informasi yang bocor tampaknya menunjukkan bahwa aplikasi akan diluncurkan pertama  kali ke iPhone. Sementara yang mungkin tak terduga mengingat bahwa Microsoft membuat ponsel sendiri, telah mencari cara untuk melepaskan aplikasi ini, supaya dapat berjalan pada sistem operasi Apple.

Aplikasi ini menandai kembalinya  Microsoft  ke pasar pesan bagi perusahaan setelah menutup MSN Messenger tahun lalu yang pernah populer dan  berkonsentrasi pada Skype. Hal ini juga merupakan upaya untuk mengambil kue dari aplikasi populer seperti WhatsApp dan Facebook Messenger.

MSN Messenger dirilis pada tahun 1999. Pada tahun 2005 dibuat versi terbaru dengan nama yang diganti menjadi Windows Live Messenger - meskipun sebagian besar pengguna terus mengenalnya dengan nama lama.

Tapi setelah Microsoft membeli Skype dan Messenger , dan kemudian penggunanya menurun, perusahaan memilih untuk menghentikan layanan tersebut. Akhirnya pada tahun 2013 Microsoft menutup aplikasi tersebut di seluruh dunia kecuali di China dankemudian benar-benar berakhir pada 18 bulan kemudian diseluruh negara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline