Pernyataan Perdana menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit-ngungkitmengenai bantuan apa saja yang telah diberikan oleh Australia untuk korban tsunami Aceh rupanya membuat sakit hati rakyat Indonesia. Sejumlah warga pun berinisiatif untuk mengumpulkan koin receh untuk dikembalikan ke Abbott seperti yang dilakukan pada saat car free day (CFD) di Bundaran HI kemaren.
Gerakan koin untuk Australia ini merupakan bentuk protes rakyat Indonesia atas pernyataan pernyataan Perdana Menteri Australia. Beberapa media Internasional, seperti Dailymail dan The Guardian, telah melansirberita tentang gerakan Koin untuk Australia tersebut. Gerakan ini muncul kali pertama di media luar negeri, lantaran tanda pagar atau hashtag #koinuntukaustralia.
Mengutip dari sloops.com, Tony menyebut, Australia telah berjasa pada Indonesia melalui bantuan sebesar US$1 miliar saat Aceh mengalami bencana tsunami. Maka dari itu, ia berhak mengajukan grasi untuk kedua warga negaranya yang akan dihukum mati karena kasus narkoba yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumuran.
Mendengar kabar tersebut Ahok pun memberikan tanggapannya, Ahok mengatakan “Oke saj. Bebas saja orang (kalau mau ngumpulin koin seperti itu)” saat dimintai tanggapannya di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, hari ini. Meskipun berkomentar seperti itu, namun Gubernur DKI Jakarta tersebut enggan mengomtari lebih jauh lagi dan dia pun tidak melarang adanya pengumpulan koin untuk Australia tersebut.
Sementara itu sperti yang dilansir dari The Guardian (dalam Slopos.com) mengatakan bahwa ada seorang netizen warga Aceh, yaitu Dina Handayani menulis, “Kita tidak pernah meminta bantuan mereka, mereka menawarkan kepada kami .”. Netizen Aceh yang juga geram adalah Nikita. Nikita mengunggah foto uang logam Rp1.000 dengan menyertakan kertas bertuliskan tagar #KoinUntukAustralia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H