Lihat ke Halaman Asli

Punahnya Nama Khas Sunda

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

salam curhat........

kang ujang sedang galau.dua tetangga kang ujang baru saja melahirkan.bukan,bukan karena kang ujang merasa punya andil atas kehamilan kedua tetangga itu.kang ujang tak seperti pak sitok yang suka menaruh tongkat hidupnya dimana mana.yang jadi bikin kang ujang galau adalah nama kedua bayi yang baru lahir itu.

bayi pertama,yang lahir berkat bantuan dukun beranak bernama Messi.ayahnya,yang die hard sama barcelona pasti punya andil besar dalam pemberian nama itu.bayi kedua bernama nabila.lengkapnya nabila azzahra.hebat bukan buatan.perkiraan kang ujang,ibunya si nabila ini penggemar berat sinetron atau penyuka JKT48.

trus apa yang bikin kang ujang galau?

sebenarnya biasa saja.hanya fakta kecil bahwa orang sunda sekarang sudah enggan memberi nama anaknya yang berbau sunda.nama kang ujang mungkin sebentar lagi akan hilang dari peredaran,begitu juga nama euis,eneng,asep dan nama nama khas sunda lainnya.padahal,bagi sebagian bangsa,nama bisa menjadi identitas juga.

tapi parahnya,pergeseran pemberian nama anak dari nama khas lokal ke nama yang lebih ngepop rupanya tak terjadi melulu di sunda saja.teman kang ujang yang orang jawa juga merasakan hal yang sama.ngatini,ngatinem,bedjo dan sederet nama khas lokal lainnya kurang dilirik untuk disandangkan keanak yang lahir baru baru ini.rupanya globalisasi bukan hanya menggerus moral kita,lingkungan kita,tapi bahkan nama lokalpun terancam punah.kalau sudah begini,mungkin saja nama kang ujang pada tahun 2050 hanya sebuah tulisan yang tergantung didinding museum.

salam galau.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline