Tinggal menghitung bulan, Indonesia akan memilih wakil rakyat yakni Presiden dan Wakil Presiden baru mereka. Karena masa jabatan sebelumnya masabaktinya akan habis. Dalam pencalonan dan pemilihan presiden Indonesia tahun 2019 akan sangat panas, sebabnya diisi oleh beberapa kandidat dari Partai Politik dan juga Independent.
Beberapa calon diantaranya yaitu Jokowi Widodo akan kembali mendaftar sebagai calon presiden Indonesia. Lalu ada Prabowo yang sebelumnya melakukan pencalonan namun gagal. Persaingan di antara keduanya akan berjalan sengit seperti periode sebelumnya karena semuanya datang dari golongan orang yang berprestasi. Selain itu, perang gagasan sudah bertebaran di media masa.
Pemilihan presiden atau sering kita sebut dengan "Pilpres"ini, bagaikan makanan yang harus dikonsumsi setiap harinya. Pada tanggal 20 Setember 2018 lalu, KPU (Komisi Pemilihan Umum) telah menetapkan bahwa ada 2 calon presiden dan wakilnya yaitu: Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Penetapan tersebut berbarengan dengan penetapan calon legislative anggota DPR, DPRD, dan DPD. "Jadi penetapan capres dan cawapres berbarengan dengan caleg anggota DPR, DPRD, DPD" tutur Wahyu Setiawan.
Hasil dari penetapan capres dan cawapres tidak pandang dari: suku, agama, ras manapun. Mau kulitnya hitam, tinggal dipelosok jika ia layak dan memiliki kemampuan pada bidangnya kenapa tidak?
Suatu pertarungan yang keras dan pahit akan dihadapi dan berharap berhasil dilalui dengan hasil yang gemilang. Hadapi segala tantangan, fitnah, makian, dan celaan dengan tenang; baik dari masa maupun pesaingnya.
Jangan hanya menjanjikan harapan dan perubahan tapi juga melaksanakan dari apa yang telah diucapkan. Jadilah sosok yang menginspirasi, baik bagi masyarakat Indonesia maupun masyarakat luar negeri.
Pemilihannya telah direncanakan, sebelum masa pencoblosan tentu akan ada masa kampanye. Walaupun pemilihan dilaksanakan tahun depan, berita tentang pemilihan ini menjadi perbincangan yang hangat juga sangat menguras otak bagi masyarakat Indonesia.
Dalam hal kepemimpinan masyarakat mengharapkan bahwa yang terpilih kelak adalah benar-benar yang akan menjalankan tugasnya dengan baik. Pandai-pandailah memilih seorang pemimpin.
Bahkan presiden RI saat ini Jokowi Widodo atau salah salah satu kandidat capres mengingatkan, tahun 2018 ini adalah pintu masuk tahun politik dan tahun 2019 mendatang adalah tahun politik yang sebenarnya.