Lihat ke Halaman Asli

Lekat Kaulan

ASN, Internal Auditor, Traveller, Pengamat Perpolitikan

Membangun Jalan Peradaban Melalui Soil Stabilizer

Diperbarui: 4 Oktober 2020   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kadang saya bingung dengan kondisi jalan yang ada di Indonesia. Untuk menikmati Jalan yang Bagus, Mulus, Tidak Bergelombang, Rata dan Kokoh, hanya bisa dinikmati dengan membayar (yang saya maksud disini adalah Jalan Tol). Jangan terlalu banyak berharap kita bisa melewati Jalan yang berkualitas bagus dengan gratis alias Cuma-Cuma. 

Coba perhatikan jalan-jalan yang ada di Pulau Jawa sana? Sebagian besar jalan yang ada disana sudah dipajaki semua oleh Negara. Kalaupun ada jalan yang kondisinya sangat bagus, biasanya selalu macet. Alternatif lain jika kita tidak ingin melalui kemacetan, ya balik lagi dengan Kondisi awal. Harus melewati jalan yang berlubang, bergelombang ataupun sempit.

Lalu, dimana letak masalah sesungguhnya?

Apakah pemerintah tidak memiliki uang untuk membangun jalan yang bagus? Jika tidak memiliki uang, untuk apa rakyat membayar Pajak setiap tahunnya?

Apakah pemerintah tidak memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai? Jika SDM-nya tidak memadai, untuk apa rakyat membayar mahal gaji pegawai pemerintah? Untuk apa rakyat membiayai kemewahan para pejabatnya. 

Toh mereka tidak bisa merasakan apa yang dialami rakyatnya Ketika berkendara menggunakan sepeda motor karena hanya itu kemampuannya. Tidak seperti para pejabat yang mampu membeli mobil mewah dengan berbagai fitur yang membuat mereka tidak bisa merasakan bagaimana itu jalan berlobang dan bergelombang.

Atau jangan-jangan Pemerintah kita memang tidak mau melihat Jalan yang bagus yang bisa dinikmati rakyatnya secara Cuma-Cuma. Mereka hanya ingin melihat rakyatnya menderita biar mereka tetap mewah supaya hanya mereka saja yang bisa menempati Peringkat tertinggi dalam Hierarki maslow.

Wallahu a'lam bish-shawabi...

Hanya mereka dan tuhan saja yang bisa mengetahui sebenarnya.

Berbicara mengenai sejarah, Katanya.... (Hanya sebatas Katanya loh, bukan saya yang memberikan pandangan). Katanya Indonesia itu dulunya adalah Sebuah Atlantis (Benua yang Hilang). Tak kurang dari 5.000 buku soal Atlantis telah ditulis oleh para pakar dan Sebagian besar dari mereka itu berpendapat bahwa Letak Atlantis itu ada di Indonesia (pada zaman dahulu dikenal sebagai Sunda Land). 

Pakar yang menulis buku itu Sebagian besar juga merupakan Seorang Profesor loh dan mereka bukanlah warga negara Indonesia. Secara Validitas, saya meyakini penelitian mereka karena salah satu pertimbangannya ialah mereka bukan penduduk Pribumi Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline