Lihat ke Halaman Asli

Lekat Kaulan

ASN, Internal Auditor, Traveller, Pengamat Perpolitikan

Global Company, LGBT, Netizen Indonesia dan Umat

Diperbarui: 26 Juni 2020   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Satu minggu ini, Jagat Maya di Hebohkan dengan Hastag #Pride yang berwarna-warni layaknya warna Pelangi. Tagar tersebut dibuat dalam rangka memperingati Bulan Dukungan terhadap Kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual Transgender). 

Beberapa perusahaan Global juga terlibat aktif dalam memberi dukungan tersebut. Sebut saja The Body Shop, Starbucks, Nike, Unilever, Apple, Instagram, Facebook, Google dan masih banyak lainnya. 

Ada yang terang-terangan membuat pernyataan resmi, namun ada juga yang masih diam-diam. Walaupun diamnya mereka juga, sudah jelas sekali dukungannya terhadap LGBT. 

Contohnya saja Instagram dan Facebook yang dimiliki oleh Mark Zuckerberg. Kedua Media Sosial tersebut mendukung LGBT melalui Aplikasinya. Terdapat Hastag “Pride” yang Ketika diketik, maka akan langsung muncul tulisan dengan warna Pelangi. 

Namun, secara resmi mereka tidak pernah mengeluarkan statement ataupun pernyataan yang memberikan sikap bahwa mereka mendukung LGBT.

Balik lagi kepada Bulan dukungan LGBT, ada hal yang menghebohkan terjadi. Kehebohan tersebut terjadi karena Unggahan yang dibuat oleh Akun Resmi Unilever Global dan Starbucks. Dalam unggahannya, kedua perusahaan tersebut secara terang-terangan memberikan pernyataan resmi kepada Publik bahwa mereka memberikan dukungan kepada kaum LGBT.

Mau tahu kenapa jadi heboh? Coba kalian cari Akun Resmi Kedua Perusahaan tersebut yang ada di Instagram. Kemudian cari postingan mereka yang menuliskan tentang Dukungan terhadap Kaum LGBT. Kalau sudah ketemu, kemudian kalian baca kolom Komentar.

Apa yang terjadi? Netizen +62 atau Netizen negara berflower yang memeuhi kolom komentarnya. Walaupun akun tersebut merupakan akun resmi Induk Perusahaan dan Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Inggris, tetap saja isinya yang mengirimkan Komen itu Netizen Indonesia. Mungkin Unilever & Starbuck perlu lebih banyak lagi belajar mengenai karakteristik pengguna Sosial Media di Indonesia.

Belum tahu mereka kekuatan Jari Netizen +62. Akun Media Sosial Salah satu Influencer dari Filipina aja bisa langsung shutdown, apalagi yang beginian. Hehehehehehehe

Kembali ke 2 kasus diatas, sepertinya menarik sekali untuk dibahas. Ada hal yang menggelitik atas apa yang dilakukan Global Company tersebut. Apakah Mungkin, Pernyataan yang keluar dari Akun Resmi Perusahaan Global tersebut tanpa melalui riset terlebih dahulu?

Sepertinya tidak! Tidak mungkin perusahaan yang memiliki asset triliunan dollar tersebut bertindak gegabah dalam mengeluarkan pendapat. Untuk membuat sebuah Logo saja, mereka berani mengeluarkan uang Milyaran rupiah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline