Lihat ke Halaman Asli

Laki - Laki Patah Hati

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Laki – laki patah hati

Tertunduk sendiri menunggu mati

Ketika sang pujaan hati

Memberi perih dengan menikam belati

Senyum teriring di wajah pucat

Melihat kekasihnya berhenti terpikat

Rayuan manis tak mampu lagi memikat

Ia pergi tanpa pernah mengikat

Nyanyian ilalang dan sedu sedan malam

Tak mampu menenangkan hati yang kelam

Tangis teriris karena luka yang dalam

Hanya sanggup memohon pada Sang Pencipta Alam

Wahai kau wanita rupawan yang jago dandan

Dengan gincu merah darah yang sangat menawan

Mengambil hatinya bak orang dermawan

Ternyata hanya mampu menawan tak mampu bertahan

Leita Hanif (21052015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline