Lihat ke Halaman Asli

Ini Hangat Kara

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kara..

Aku di tempat yang baru kini, sebuah padang ilalang yang luasnya melebihi luas kenangan tentangmu. Tak ada hujan lagi Kara, tak ada dingin lagi Kara. dan semoga tak ada air mata lagi. Sekalipun aku berharap, agar engkau tetap ada dimana aku ada..

mungkin bila kau tau kini, mengapa aku berada di tempat sehangat ini, bukan karena aku ingin melupakanmu Kara, tidak ! aku tak ingin melupakan tatap dingin matamu, sejuk senyum dari wajahmu. tapi karena laki - laki itu Kara..laki - laki yang aku jumpai di persimpangan waktu masa lalu, dengan hangat genggaman tangannya..dengan teduh senyum pengharapan..

aku jatuh Kara..jatuh dengan sungguh - sungguh..

angin hangat padang ilalang ini membawa juga aroma tubuhmu..wangi yang selalu aku kenal dan aku rindu..kau percaya Kara, inilah kerinduanku padamu..hingga kemanapun aku pergi, kau akan selalu ada dekat dengan ku..begitu juga kali ini Kara, aku membayang kau pun ada, akan ku kenalkan kau pada tempat sehangat ini, sehangat kenangan tentangmu. Dan satu lagi Kara, aroma tubuhmu semakin melekat dalam penciumanku..

"Hai..."

"kau Kara ? Kau datang ? disini ? "

" Siapa dia ? Laki - laki itu ?"

" Laki - laki itu Kara ? Adakah berhak kau menanyakannya di kedatanganmu yang tiba - tiba ini ?"

melihatmu datang kali ini, amarahku merangkak naik..berusaha menghapus sabar dan rindu dari kepalaku..pantaskah kau tanyakan semua itu Kara, di atas pergimu yang lalu itu ?

"aku tak pernah pergi kemanapun, aku selalu ada didekatmu "

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline