Lihat ke Halaman Asli

Find Leilla

librarian

Arachne

Diperbarui: 7 Agustus 2021   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernah saya terkagum-kagum dengan seseorang yang di mata saya hidupnya jauh terlihat lebih sempurna. Melihat tutur katanya yang lembut dan wajah yang nyaris tak bercela sempat membuat saya berpikir bahwa Tuhan sudah pilih kasih saat menciptakan dia. Menyadari bahwa tutur kata saya tak bisa sedemikian manja dan halus seperti dia juga bentuk wajah yang standar biasa-biasa saja, kadang ada rasa begitu ingin menjadi sepertinya. Saat seseorang berkata buruk tentangnya, seringkali saya menutup mata dengan berkata ‘Gak mungkin ah, orang secantik dia nggak mungkin begitu kelakuannya.’ Satu kesalahan yang butuh waktu lama untuk menyadarinya.

Seperti kisah si cantik Arachne dalam mitologi dewa-dewa, semakin menerima banyak pujian lama kelamaan mulai terlihat watak aslinya. Dari kisah itu saya belajar bahwa seringkali saya lebih mudah menilai seseorang dari perawakannya. Banyak kali selalu beranggapan bahwa mereka yang diberkati dengan ‘casing’ sempurna berarti memiliki sifat atau perilaku yang sebanding juga, demikian sebaliknya. Padahal kenyataannya tidak selalu demikian adanya.

Kualitas seseorang tidak ditentukan oleh bagaimana bentuk perawakannya. Tidak selalu berarti bahwa seseorang yang diberkahi dengan wajah yang cantik atau ganteng memiliki sikap yang sama dengan kecantikan yang dimilikinya, demikian sebaliknya. Sesungguhnya perangai asli seseorang itu akan tampak nyata saat  berinteraksi dengan sesama dan caranya menyikapi suatu masalah.

Saat menulis ini bukan berarti saya sudah berada dalam kondisi paripurna. Tidak. Saat menulis ini saya  belajar bahwa dengan wajah pas-pasan seperti sekarang ini (ealah) semua tingkah laku saya harus terus diperbaiki. Jangan nanti ada orang yang berinteraksi dengan saya dikit-dikit membatin, ‘Dih, ini orang udah pesek, item, dekil, jelek lagi kelakuannya.’ Hadeh, amit-amit jabang bayi. Mudah-mudahan terus diberi kerendahan hati untuk selalu dapat memperbaiki diri.

Salam rendah hati!

.

*ternyata orang jelek itu bisa bijak juga ya (eeehhh).. Tuhan maha adil ;)  

*gak bisa pulang.. terjebak banjir di sekolah*

.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline