Cuma 15 Menit, Mengurus Perpanjangan SIM di Mall Tunjungan Plaza

Bulan ini, 2 minggu lagi, kartu SIM C saya sudah harus diperpanjang masa berlakunya. Saya yang termasuk satu orang yang nggak pernah mau ribet soal urusan beginian sempat beberapa kali bertanya bagaimana caranya mengurus perpanjangan SIM tanpa perlu pergi ke kantor polisi. Beruntung seorang teman memberitahu bahwa mengurus perpanjangan SIM bisa dilakukan di beberapa tempat mobil SIM Keliling mangkal termasuk di mall. Dasar niatnya memang sekali mengayuh dayung dua tiga pulau terlampaui, saya pilih mall saja untuk mengurus perpanjangan. Itung-itung sekalian jalan-jalan.

Begitu sampai di Mall Tunjungan Plaza, saya tak langsung turun ke bagian SIM Corner milik Satlantas Polrestabes Surabaya itu. Mengantongi informasi bahwa loket pengurusan SIM dibuka dari hari Senin-Minggu pukul 10.00 pagi hingga jam 22.00 malam, saya enteng saja milih jalan-jalan dulu. Makan-makan dulu, ngalor ngidul dulu, sampe setengah gempor baru turun untuk mengurus semua tetek bengeknya.

Kurang lebih pukul 15.00 saya memasuki area SIM Corner di lantai bawah Tunjungan Plaza 1. Beruntung Sabtu kemarin kondisi tidak terlalu ramai. Di bagian luar lapak saya menghampiri meja seorang ibu yang menanyakan tujuan saya ke tempat itu. Menyampaikan niat saya untuk perpanjangan SIM C, ibu itu lantas meminta saya untuk menyerahkan SIM dan KTP asli. Setelah itu saya diminta untuk membawa beberapa berkas ke meja di sebelahnya dengan membayar uang Rp. 50.000. Dari meja ke-2, saya diminta untuk masuk ke dalam area lapak. Berhadapan dengan pak polisi yang memakai seragam lengkap (tanpa topi), saya diberi beberapa blangko lagi. Di counter pak polisi saya hanya perlu mengeluarkan uang sejumlah Rp. 2.000. Menerima berkas itu, saya diminta menuju ke counter BRI yang berada di sisi kiri area depan untuk membayar biaya perpanjangan SIM C sebesar Rp. 75.000. Setelah disahkan oleh petugas bank, saya diminta untuk mengisi blangko sesuai contoh seperti yang tergantung di dinding sepanjang tempat pengisian formulir. Sesudah semua data terisi, blangko tersebut saya kembalikan lagi ke meja depan pak polisi untuk kemudian antri menunggu panggilan foto.

Kurang lebih 5 menit nama saya dipanggil. Verifikasi lewat sidik jari jempol kanan-kiri kemudian tandatangan di pad lalu klik! Selesai. Kembali saya diminta untuk menunggu. Tepat 5 menit kemudian nama saya dipanggil dan voila! Kartu SIM saya selesai sudah.

Tersenyum melihat kecepatan pelayananannya, baru saya sadari bahwa di dinding persis di depan lapak dituliskan bahwa pelayanan mengurus perpanjangan SIM di pojok tersebut memang mudah. Dibutuhkan hanya 15 menit saja untuk mengurus segala perpanjangan kartu SIM sesuai kebutuhan kita. Menarik.

Meski lapak SIM Corner ini tidak begitu luas, namun untuk melayani sejumlah kecil orang dalam waktu bersamaan memang cukup nyaman. Ruangan bersih ber-AC, petugas yang ramah, ruang tunggu mini dengan layar televisi yang lega ukurannya, dan kelengkapan sederhana seperti ketersediaan ballpoint, dan meja untuk menulis, sudah cukup baik untuk kelasnya. Jika ditotal besaran rupiah yang saya keluarkan untuk selembar perpanjangan kartu SIM C adalah sebesar Rp. 127.000.  

[caption id="attachment_339012" align="aligncenter" width="300" caption="SIM Corner Satlantas Polresta Surabaya, Tunjungan Plaza (dok.pri)"][/caption]

Entah nantinya antara lapak SIM Corner Mall Tunjungan Plaza dan lembaga induknya di Satpas Colombo Surabaya sana sudah berjejaring atau tidak, namun sebagai antisipasi saya segera mengcopy SIM tersebut untuk berjaga-jaga jika kelak SIM hilang. Sebab jika kartu SIM hilang harus mengurus di Satpas Colombo. Sejatinya area SIM Corner atau layanan SIM Keliling memang diperuntukkan bagi mereka yang ingin melakukan perpanjangan SIM saja.

Secara umum dua jempol saya untuk pelayanan SIM Corner Satlantas Polrestabes Surabaya. Selain layanan pembayaran pajak kendaraan yang juga sudah bisa dibayar di mall, besar harapan saya kelak di masa depan pengurusan perpanjangan KTP juga bisa dilakukan di tempat yang sama. Berlebihan nggak ya?

Untuk Indonesia yang lebih baik.

Salam Kompasiana

.

ini merupakan pengalaman pribadi penulis pada saat itu ya ^^

.