Lihat ke Halaman Asli

Kepada Maria

Diperbarui: 14 Maret 2019   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku termangu memandangmu dari balik Cemara hijau

Milikmu, Maria

Kau berjingkat meraih setangkai ceri merah , ya, dan kau memang merah

Dan matamu biru bagiku meski tidak sewarna itu tapi sungguh,

Mengingatkanku pada tujuh lapisan langit

Seakan segar dalam memoriku duhai nirwana dengan berbagai harum dan elok rupa

*

Aku masih termangu dan menginginmu, Maria

Sebentar lagi mereka tiba

Seremonial itu, kapas-kapas putih dan bingkisan

Boleh kuberi satu, untukmu?

Lalu kau pergi pada malam suci, ke timur sedang aku ke barat 

*

Lihat Maria, ini cinta pada suatu senja

Bukan terangnya waktu Dhuha

Kubungkus saja imanku, lalu kularung hingga menepi pada imanmu

Yang berbeda

*

Kapalku tertawan di negeri asing

Sekiranya Tuhan membebaskanku? Tapi tidak

Sudah jelas kiranya

Cinta itu lindap ke arahku lalu menguji

Akankah Maria-ku?

Akankah kita bertemu?

*

Senja, benar-benar membenamkan bukan hanya mentari

Namun, juga cinta 

dengan nahkoda gila 

yang salah menepi

*

sentul, akhir 2012

---lelaki dan Maria---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline