Lihat ke Halaman Asli

“Kampung” Interpretasi Jejak Permukiman Kota Surabaya

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota sebagai perwujudan geografis suatu wilayah selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat perkembangan suatu kota adalah tingginya angka urbanisasi. Kondisi ini memberikan dampak pada peningkatan pertumbuhan penduduk perkotaan dan terkonsentrasinya penduduk pada tempat tertentu.

Demikian pula yang terjadi di Kota Surabaya. Sejak berdirinya hingga saat ini Kota Surabaya terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, penyebaran yang tidak merata, serta terkonsentrasinya penduduk yang terpusat kearah perkotaan menjadikan permasalahan tersendiri yaitu bagaimana memenuhi kebutuhan hidup penduduk dalam jumlah yang besar. Namun dilain sisi pada dasarnya dengan adanya pergeseran aktifitas penduduk dari non perkotaan menuju perkotaan dapat memberikan dampak positif dalam aspek pembangunan. Namun kondisi tersebut seharusnya diimbangi dengan kesiapan pelayanan perkotaan.

Kebijakan pengembangan spasial diarahkan demi tercapainya keseimbangan yang serasi antara kota Surabaya dan sekitarnya demi mendukung pola pembangunan nasional. Tanpa disadari bahwa ketersediaan ruang yang ada sangat terbatas namun perkembangan kota terus dipacu. Kondisi ini mengarah pada salah satu permasalahan utama yang tak kunjung terselesaikan yaitu munculnya permukiman kumuh yang diwujudkan melalui perkampungan kumuh.

Pada dasarnya kampung adalah identitas permukiman khas kota Surabaya, namun kebijakan pengembangan spasial yang ada tanpa disadari sedikit demi sedikit mengikis identitas permukiman di Kota Surabaya. Salah satu keberadaan kampung yang saat ini masih dipertahankan eksistensinya adalah kampung arab yang terletak dikawasan ampel Surabaya, yang menjadi salah satu pusat kota lama Surabaya. Kampung yang sarat akan kegiatan perniagaan ini memberikan kesan tersendiri bagi permukiman khas kota Surabaya. Kini, kampung-kampung yang ada di Surabaya, sudah terdistorsi oleh masuknya modernisasi yang semakin merajalela. Jika dibiarkan hal ini akan berdampak pada lokalitas khas kampung sebagai identitas kota ini akan terus luntur. Akhirnya satu per satu kampung di Surabaya akan lenyap dan berubah menjadi kawasan yang di tahun 1930-an dikenal sebagai kota atas. Sebuah kawasan elite yang sama sekali tidak bernafaskan egalitarian sebagai identitas asli masyarakat Surabaya.

Salah satu upaya untuk mempertahankan eksistensi bentuk permukiman khas Surabaya adalah mewujudkan permukiman tersebut tetap ada, tentu tidak harus dengan menambah jumlah permukiman yang ada di Kota Surabaya namun dengan memanfaatkan permukiman yang sudah ada. Saat ini Surabaya memiliki banyak sekali permasalahan terkait permukiman kumuh yang pada umumnya telah berbentuk kampung.

Upaya perbaikan kampung yang dapat dilakukan adalah dengan sistem peremajaan kampung. Peremajaan kampung adalah salah satu upaya untuk perbaikan kulitas lingkungan kampung itu sendiri, penataan kembali rumah-rumah sehingga memiliki orientasi bangunan yang teratur dan memiliki estetika bangunan yang apik serta pemanfaatan lahan yang efisien. Penyediaan sarana dan prasanayang menunjang bagi kebutuhan masyarakatnya sehingga mewujudkan kampung yang aman, sehat dan nyaman. Tidak hanya berhenti disitu upaya peremajaan ini juga dapat memasukkan unsur-unsur arsitektur khas Surabaya sehingga selain sebagai upaya untuk mempertahankan bentuk permukimannya sekaligus sebagai upaya untuk mempertahankan bentuk rumah dengan arsitektur khas Surabaya yang saat ini sudah mulai terkikis dengan bentuk-bentuk rumah bergaya Eropa.

Upaya ini juga tidak terlepas dari peran dan partisipasi masyarakat didalamnya. Modal sosial berupa kedekatan dan komunikasi yang erat dapat dimanfaatkan sebagai upaya peremajaan kampung-kampung kumuh yang ada di Kota Surabaya. Masyarakat tersebut juga sekaligus dapat diberdayakan dalam melestarikan lingkungan tempat tinggalnya. Tidak hanya itu potensi lokal yang dimiliki oleh masing-masing kampung yang ada dapat dieksplorasi kembali sehingga potensi tersebut akan menjadi identitas dari kampung itu sendiri serta memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat yang ada didalamnya.

Dengan program peremajaan kampung-kampung kumuh di Kota Surabaya adalah salah satu upaya untuk menginterpretasikan jejak perkembangan permukiman yang ada di Kota Surabaya. Mengingat pada zaman kolonial Surabaya telah terbagi dalam Kota atas dan kota bawah, dimana kota atas adalah hunian bagi kaum borjuis sedangkan kota bawah adalah kota sibuk dengan kegiatan perdagangan dan syarat akan perkampungan. Sehingga permukiman khas Kota Surabaya tidak akan terkikis oleh perkembangan jenis permukiman yang ada saat ini. Selain itu program ini adalah salah satu upaya perbaikan kualitas hunian di Kota Surabaya sebagai upaya untuk meminimalisir keberadaan permukiman kumuh kota Surabaya sebagai akibat adanya perkembangan kota yang terjadi secara terus-menerus.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline