Lihat ke Halaman Asli

Legawa Allit

Mahasiswa, Film Student

Wes Anderson dan Perspektif Estetika Sinema

Diperbarui: 24 Oktober 2022   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mochammad Legawa Allit Albandika

2100051

Estetika Film dan Televisi -- 3A

Film dan Televisi -- Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD)

Universitas Pendidikan Indonesia

Mise en Scene dan Hirarki Estetika ala Wes Anderson

Film dalam perlakuannya terhadap estetika menimbulkan makna yang beragam dan bersifat kompleks terstruktur. Seperti yang kini seorang filmmaker Holywood, Wes Anderson lakukan dalam berbagai treatment yang ia lakukan terhadap film-filmnya. Menerka makna estetika yang di bawa oleh Wes Anderson dalam filmnya tak terlepas dari perkembangan estetika pada dewasanya kini, ia memaknai kompleksitas seni dalam film menjadi satu kesatuan yang memiliki arti masing-masing dan terlihat indah. Bagaimana dalam film Wes Anderson memperhatikan aspek teknis bukan hanya sebagai pelengkap dalam membangun estetika saja, tetapi aspek teknis lebih jauh menjadi pembangun yang utuh dan memiliki kekuatan sendiri dalam membangun cerita. Maka dari itu mari kita bahas.

Wes Anderson dan Gaya Tutur Sinema

Wes Anderson kini memberikan ruang baru dalam sinema untuk mengeksplorasi pergerakan yang ia ciptakan menjadi sinema yang indah. Analisis yang ingin saya lakukan bagaimana seni yang diciptakan Wes Anderson dengan teknik yang ia gunakan dalam sinema di bangun dari komposisi struktur perasaan yang di bangun dengan mise en' scene. 

Ketika membaca narasi film yang selalu di bawa oleh Wes Anderson, ia ingin membangun sinema dengan emosional yang indah berdasarkan unsur teknis yang ia bangun melalui set yang tepat dan warna yang memiliki unsur harmonis yang ia kendalikan melalui aspek framing. 

Elemen visual simetris di dasari dari perkembangan estetika yang berkembang dari masa estetika liberal yang kini perspektif tersebut terasa keindahannya tercipta dengan kesempurnaan yang kompleks berdasarkan mise en' scene yang simetris. Kekuatan sinema yang di bangun Wes Anderson membuat kritikus film menilai bagaimana, audiens dapat mengenali bahwa shot dalam latar lebih dominan dan secara teknis dalam visual lebih kuat daripada kekuatan unsur objek manusia. (Reflecting New Sincerity. Aesthetic and Effect in Wes Anderson's The Grand Budapest Hotel, 2014)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline