Lihat ke Halaman Asli

Lega Putri Elok

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa Kelompok 44 KKN MIT DR 12 UIN Walisongo Tanam Seribu Pohon di Desa Tambahsari

Diperbarui: 20 Agustus 2021   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Kelompok 44 KKN MIT DR 12 UIN Walisongo Tanam Seribu Pohon di Desa Tambahsari

             

            Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram dari Rumah (KKN MIT DR 12) mengadakan gerakan tanam pohon di Desa Tambahsari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Kegiatan ini merupakan salah satu proker unggulan kelompok 44 KKN MIT DR 12 UIN Walisongo. (Selasa, 17/08/2021)

            Kegiatan tanam pohon disambut hangat oleh pemerintah desa tidak tertinggal Kepala Desa Tambahsari. Penanaman seribu pohon ini merupakan salah satu proker kelompok. Pohon di dapat setelah pengajuan proposal di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Kabupaten Semarang.  Pohon yang ditanam terdapat tiga jenis macam di antaranya yaitu pohon buah durian, buah alpukat , dan pohon ketapang yang total keseluruhan terdapat 1000 pohon.

            Penanaman pohon berlokasi di kebun milik karang taruna Desa Tambahsari. kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa kelompok 44 KKN MIT DR 12 UIN Walisongo sebagai panitia, Bapak Jiman selaku Kepala Desa Tambahsari dan juga para Ketua RT setempat. Bibit pohon dibagi menjadi dua kloter. Kloter satu langsung di tanam di kebun  milik taruna dan kloter kedua dibagikan warga setempat. Pembagian bibit pohon diadakan di Balai desa dan d Dusun Serang. Kegiatan ini di mulai pukul 10.00 WIB (setelah pelaksanaan upacara kemerdekaan 17 Agustus secara virtual). Penanaman pohon merupakan salah satu bentuk kepedulian mahasiswa KKN untuk dapat melestarikan lingkungan dengan mengajak masyarakat untuk senantiasa peduli dengan lingkungan alam disekitrnya. "Diharapkan dalam penanaman pohon ini dapat mendapatkan manfaat di kemudian hari", ujar Kepala Desa Tambahsari.

            Alasan dipilihnya pohon durian, alpukat karena Desa Tambahsari merupakan desa yang berada di bawah kaki gunung Ungaran sehingga keadaan tanahnya sangat cocok ditanami pohon buah durian dan alpukat. Kegiatan ini juga disambut baik dengan warga Desa Tambahsari. Kegiatan pun ditutup dengan foto bareng antara mahasiswa kelompok 44 KKN MIT DR 12 UIN Walisongo Semarang dengan warga yang turut serta membantu penanaman pohon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline