Cerita ini merupakan ungkapan pengarang berdasarkan pengalaman yang dialaminya. Ketika menulis ini pengarang ingin menyampaikan pengalaman yang dimana didalamnya mengajarkan arti sebuah persahabatan yang tetap terjaga walaupun dulunya tidak mengenal satu sama lain. Sebuah cerita berawal pada anak perempuan dan laki-laki sebut saja namanya adalah Antika dan Andrea.
Mereka berdua memiliki hoby yang sama, cara berpenampilan yang sama dan tentunya satu sekolah yang sama. Antika putri cantika merupakan siswi dari SMA Negeri 1 PERSATUAN , kelas XI IPS 2. Antika memiliki paras yang cantik dan menawan tetapi dibalik kecantikannya itu ada suatu sifat yang tidak secantik parasnya. Memiliki sifat yang keras kepala dan cuek terhadap orang yang tidak disukainya sehingga membuat semua orang disampingnya harus waspada. Antika merupakan siswi yang tidak terlalu pandai tapi dia cukup berprestasi didalam kelas.
Nandrea Kizam Antara merupakan seorang siswa dari SMA Negeri 1 PERSATUAN, kelas XI IPS 4. Andre memiliki paras yang tidak tampan tapi dia memiliki karismatik yang sangat memikat karena dia memiliki senyum yang manis serta penampilannya yang kece dengan kulitnya yang putih "jika ukuran cowok sih putih" ,gaya berpakaian rapi, dia juga sangat tinggi sekitar 178 cm. Disinilah letak perbedaannya Andrea sangat berprestasi di bidang akademik maupun non akademiknya sedangkan Antika tidak begitu pandai ,tapi nilai akademiknya begitu lumayan.
Awal mula mereka berdua bertemu ketika hari senin saat upacara pagi. Seperti biasa jam 6:45 upacara dimulai ,saat itu Antika siswi yang memiliki kebiasaan selalu telat akhirnya dia tidak bisa masuk kebarisan kelasnnya melainkan menyesuaikan dengan kelas lain. Saat itu dia mendapatkan barisan di kelas XI IPS 4. Tidak di sangka ternyata siswa yang bernama Andrea juga telat, akan tetepi Andrea masih bisa masuk kebarisan kelasnya. Lebih tepatnya berdiri di barisan paling belakang disamping Antika. Dengan tatapan yang sinis Antika melihat wajah Andrea yang tiba-tiba berdiri disamping Antika.
Walaupun mereka berdua telat masuk sekolah, tapi saat melaksanakan kewajibannya untuk upacara pagi setiap senin, mereka berdua tetap bersikap sopan dan tertip layaknya seorang tentara yang siap siaga walaupun banyak halangan dan rintangan yang dilewatinya. Akhirnya upacara selesai dan semua siswa siswi di bubarkan. Mereka berdua pun mengambil tasnya di tempat satpam depan dengan berjalan beriringan. Ketika sampai di post satpam depan sekolah mereka berdua dan kawannya yang lain juga mengambil tas mereka masing-masing. Berhubung Antika perempuan sendiri dia didahulukan oleh Pak Petrus
"Pak Petrus tas yang warna coklat tolong ambilkan"
"Yang di pojok itu kah ant ?"
"Iya pak"
"Antika jangan telat lagi , sudah kesekian kali telat padahal rumahnya dekat dengan sekolah" (dengan wajah sinis)
"Hehhehehe....... siap komandan" ( berpaling dari Pak Petrus dan berjalan agak menjauh dari post mengecek barang yang ada di tasnya ,dengan berdiri disamping post tapi agak maju dari post satpam)
Karena Andrea tidak sabar mengantri dia langsung saja menerobos anak-anak lain yang sudah mengantri. Sepontan anak-anak yang lain sempat ricuh gara-gara Andrea.