Lihat ke Halaman Asli

Kang Chons

Seorang perencana dan penulis

Indonesia Diambang Krisis Air

Diperbarui: 24 April 2019   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : tanindo.net

Ada 2 (dua) tantangan besar yang akan dihadapi penduduk bumi yakni defisit pangan dan krisis sumberdaya air. Ibarat anatomi tubuh, air adalah darah yang menjamin denyut nadi kehidupan manusia. Maka mustahil kehidupan berlanjut tanpa peran air di dalamnya.

Sayangnya, sebagian dari kita tak sadar bahwa siklus air terbatas sesuai daya dukungnya. Apalagi jika bicara keserakahan makhluk yang namanya manusia.

Alam sesungguhnya telah memberikan tanda pada setiap pergantian musim. Dimana mestinya, manusia melihat tanda tanda itu setiap saat. Agar menyadari bahwa alam punya keterbatasan mensupport kehidupan makluk bumi. Tentu dipicu oleh keserakahan kita sebagai manusia yang katanya berakal budi.

Pengantar saya di atas, tentu bagian dari pelampiasan kejengkelan saya terhadap keserakahan tersebut. Keserakahan yang memicu defisit sumberdaya alam termasuk mimpi buruk tentang krisis air. Yang nyata nyata tengah kita hadapi.

***

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Saya membaca laporan sebuah hasil riset yang dipublish di salah satu media nasional baru baru ini. Yakni Economist Intelligence Unit atau EUI yang melaporkan kesimpulan hasil risetnya. Hasilnya Indonesia sebagai salah satu negara yang paling berisiko mengalami krisis air.

Berdasarkan laporan itu, Indonesia ada di urutan keempat dari sepuluh negara teratas untuk populasi yang berisiko terhadap kerentanan terhadap krisis air.

Kesimpulan lainnya, Indonesia juga berada di peringkat enam dalam indeks banjir, yakni potensi populasi terkena banjir.

Bagi saya hasil riset di atas benar adanya. Fakta memang tak bisa dipungkiri bahwa sumberdaya air semakin terdegradasi. Penyebabnya salah kaprah pengelolaan. Pola pemanfaatan sumberdaya alam yang tak terukur, over eksploitatif dan mengabailan enviromental ethic.

Tengok beragam bencana banjir, belum lama banjir bandang di Sentani Papua adalah akibat dari akar masalah tingginya laju deforestasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline