Lihat ke Halaman Asli

Lee Yan

Aktivis Hak Asasi Manusia dan Keberagaman Gender & Seksualitas , Serta Aktivis Penanggulangan HIV di Indonesia

Tujuh Faktor Penyebab Kematian ODHIV (Orang dengan HIV) di Usia Muda

Diperbarui: 24 Oktober 2020   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kasus kematian Anak Anak Muda karena terinfeksi Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus atau dalam bahasa indonesia Virus yang merusak sistem kekebalan tubuh Manusia) di saat ini menimbulkan banyak pertanyaan! salah satunya adalah mengapa mereka begitu mudahnya terinfeksi berbagai penyakit yang berujung pada kematian. 

Berikut ini saya akan menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan Kematian ODHIV (Orang Dengan HIV) di Usia Muda.

1. Faktor Waktu

Dengan mengetahui Status HIV lebih awal (Deteksi Dini), maka Tenaga kesehatan bisa memberikan tindakan Pengobatan Terapi ARV (AntiRetroviral) untuk menekan Jumlah Virus HIV (Viral load) sampai ke tingkat yang tidak terdeksi, sehingga terjadi tidak adanya potensi penularan virus ke pasangan seksualnya. bahkan bagi mereka yang sudah berkeluarga dan ingin mempunyai anak, bisa mendapatkan keturunan dengan status HIV anaknya Non Reaktif. 

Nah, Bagaimana dengan orang yang terlambat mengetahui status HIV-nya? tentu saja jumlah Virus HIV dalam tubuhnya sangatlah banyak di karenakan Virus HIV ini tidak pernah berhenti untuk bereplikasi meskipun secara fisik seseorang mungkin kelihatannya sehat. saat sistem kekebalan tubuh manusia ini mulai melemah maka sangatlah mudah orang tersebut akan mengalami Infeksi infeksi oportunistik dan jika tidak di tangani dengan cepat bisa berujung pada kematian. 

2. Faktor Psikologis

Kejiwaan sangat berpengaruh besar terhadap kondisi kesehatan fisik  dan ini berlaku untuk semua orang tanpa memandang orang tersebut ODHIV atau bukan ODHIV. 

Nah dalam hal ini kusus untuk ODHIV hal yang pertama yang harus dilakukan saat mengetahui status HIV reaktif yaitu "penerimaan diri" dan tidak "meng-Stigma diri sendiri" karena jika itu sudah dilakukan maka akan mempermudah menjalani pengobatan terapi Antiretroviral dan akan Hidup lebih sehat. 

Orang yang belum bisa menerima statusnya akan mengalami depresi yang berujung pada kesehatan fisiknya terganggu bahkan mungkin saja berujung pada tindakan bunuh diri secara halus, atau dalam hal ini sengaja tidak mau minum ARV(Antiretroviral) yang pada akhirnya mengalami kematian.

3. Faktor Superinfeksi

Superinfeksi HIV adalah suatu kondisi dimana seseorang mendapatkan jenis Virus HIV yang berbeda dari sebelumnya. Perlu diketahui HIV terbagi dalam dua jenis yaitu HIV tipe satu dan HIV tipe dua, HIV tipe satu ini di bagi dalam 4 kelompok berdasarkan susunan genetiknya yaitu kelompok M (Major), kelompok N ( New atau Non Major), Kelompok O (Outlier) dan kelompok P. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline