Lihat ke Halaman Asli

Surat Cinta Mati Kekasih

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1329754427106164127

Kekasih dengan alasan yang coba ku urai aku rangkai surat ini jadi sekelebat rasa berpadu hatiku penuh timang-timang sayangmu kau masuk dan mengunci diri didalam berharap aku terus menyanyikan nina bobo hingga kau terlelap selamanya bersama kontrakan debar jantungku Kekasih semalam kau hidupi mimpiku oh penuhlah dengan cinta berbagai semerbak kau hampiri aku pelan, perlahan adegan selanjutnya mudah tertebak kau akan menutup mataku hingga aroma tanganmu membaui sebagian udara yang kuhirup dan aku jelas salah colekan halus dipundak membuatku berpaling lekat-lekat matamu bicara kubaca tanda seru berurut ku tahu ini tak biasa kau mulai bicara aku tak mau dengar Deg.. deg.. deg.. jangan sekarang kekasih telingaku tak siap mendengar apalagi hati tak siap pula waktuku waktumu dalam baka kita baru saja mencicipi fana indah bukan? genggamanmu dingin kekasih masuki lagi jasad itu biar kita nikmati kehangatan atau jemput aku di tepian tanah basah untuk bersama berbagi kebekuan Kekasih cinta kita mampu membakar es sebelum kau berucap aku mencintaimu tanpa waktu ketika IA membuat jarak sebelum ku balas berbisik aku hidupi kematian dalam jarak ini lalu kekasihku pergi setelah menampar dunia kembali aku tersedu dini hari... *dan apabila cinta ibarat waktu, maka kamu adalah keabadian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline