Lihat ke Halaman Asli

Belajar dari Kesalahan Persepsi

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13389153941103971994

Proses belajar bisa melalui banyak cara. Salah satunya adalah belajar dari kesalahan. Proses belajar dari kesalahan ini saya alami ketika belajar memotret. Dalam mengikuti Weekly Photo Challenge kali ini, saya ingin membagikan pengalaman belajar dari kesalahan itu.

Kesalahan pertama: salah sangka

Setelah beberapa lama menggunakan kamera saku, terbersit keinginan untuk memiliki kamera DSLR dengan anggapan bahwa hasil jepretan akan lebih gampang dan hasilnya lebih bagus.Tetapi ketika sudah memiliki DSLR, jepretan pertama malah jauh dari harapan. Hasilnya over exposure atau malah under exposure. Dari pada hasilnya aneh, maka saya selalu menggunakan auto mode. Hasilnya lebih baik untuk beberapa kondisi tapi sering juga over. Seorang teman mengatakan kepada saya,” pake DSLR itu nggak bisa aspret (asal jepret), justru harus memahami diafragma/apature, kecepatan/speed, iso, dll.” Ternyata tidak segampang yang dikira.

13389130381417408312

Kesalahan kedua: kalau mau motret makro hanya bisa pakai lensa makro

Rasa iri sering timbul ketika melihat foto-fota macro. Foto-foto binatang kecil sungguh sangat menarik dan keren. Dengan makro, binatang-binatang dan benda-benda dapat terlihat sangat detail sekali. Tetapi untuk menghasilkannya perlu lensa makro, sedang aku hanya memiliki lensa standar saja. Jadi untuk memotret makro jelas tidak mungkin. Suatu hari seorang teman menunjukan foto-foto makro di FB.  Saya bertanya,” ini pake lensa makro berapa?” jawabannya hanya sebuah tawaan. Kemudian saya bertanya lagi,” ko ketawa? Serius nih....!” sekali lagi dia tertawa dan menjawab,” ini pake lensa standar broo...lensa 18-55mm...!” aku terkejut. Ternyata lensa standar juga bisa buat makro. Bahkan kamera saku pun bisa membuat  foto makro yang keren.

1338913311947802758

13389133611349588814

Kesalahan yang ketiga: untuk memperoleh foto bagus,  objek harus tenang

Aku sering kesal kalau ingin memotret makro. Kekesalan ini diakibatkan oleh angin. Angin membuat objek, entah itu binatang, bunga, atau daun menjadi sulit karena selalu bergerak. Semuanya goyang dan hasilnya pasti blur. suatu ketika, dengan kesal karena angin, saya asal menjepret. Tetapi setelah melihat hasilnya saya terkejut sendiri karena efek angin dan blur membuat motif tersendiri pada foto. Sejak saat itu, saya tidak memusuhi angin lagi.

13389134482004211538

1338915170885987386

Kamera bagus bukan jaminan akan langsung menghasilkan foto yang bagus. Tetapi perlu juga pengetahuan memotret. Maka perlu proses belajar. Baik belajar dari buku, teman, foto orang lain atau belajar dari kesalahan sendiri.

13389150021223988827

13389152111777754647

13389154811290616697

Foto yang ditampilkan di sini sengaja hanya foto makro karena dalam rangka mengikuti  Weekly Photo Challenge yang bertema Macro Photography untuk melihat tulisan Weekly Photo Challenge: Macro Photography yang lain, ada di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline