Tahun 2021 merupakan tahun dimana perkembangan teknologi secara gencar terus terupgrade hingga merambah kepada setiap aspek kehidupan. Bukan lagi era evolusi industri 4.0 tapi sudah masuk kepada era society 5.0, dimana diharapkan dengan adanya bantuan teknologi dapat menngurangi kesenjangan antara manusia dengan masalah ekonomi dan menambah nilai guna dari teknologi tersebut tanpa merugikan kehidupan umat manusia.
Dengan perkembangan teknologi ini pula lah, segala macam informasi dapat dengan mudah diakes oleh siapa saja, dimana saja. Bukan hanya terbatas pada orang perkotaan, tapi masyarakat pedesaan juga sudah termobilisasi dengan penggunaan teknologi.
Dengan kecepatan akses informasi dan canggihnya teknologi, segala hal baik didalam maupun diluar negeri bisa diraih dengan mudah. Namun yang menjadi pertanyaan saat ini adalah, apakah kemajuan teknologi ini juga ikut memajukan peradaban sosial dan budaya masyarakat kita sendiri?. Ironisnya, nilai nilai indigenous masyarakat malah semakin luntur tergantikan dengan budaya luar yang sedang menjadi tren.
Hal ini sesuai dengan pandangan psikologi yang dikutip dari Psychology Today, bahwa manusia itu secaca sosial berpikir tentang sesuatu, lalu mempengaruhi orang lain, dan kehidupannya sangat berkaitan erat antar satu sama lain.. Atau bisa dibilang ini merupan sifat alami manusia yang akan membangun sebuah anggapan akan sesuatu hal setelah melihat orang lain.
Oleh karena itu, sebagai generasi bangsa yang punya kesadaran akan teknologi dan juga budaya, perlulah melakukan sebuah gebrakan agar kecepatan informasi dan kecanggihan teknologi mampu menguatkan budaya lokal kita sendiri. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menjadikan budaya lokal indonesia menjadi trendsetter teknologi itu sendiri.
Lalu bagaimana caranya? Mungkin kita bisa menilik sekilas pada masyarakat Korea Selatan sebagai contohnya. Korea Selatan terkenal dengan inovasi teknologi yang dimiliki serta yang paling terkenal adalah K-Pop dan K-drama nya. Namun, mereka tidak pernah lupa untuk menyelipkan budaya tradisional mereka sebagai bentuk inovasi teknologi yang mereka kembangkan. Itulah kenapa, makanan tradisional ataupun budaya Korea mulai diperhatikan masyarakat negara lain.
Hal ini dikarenakan mereka selalu gencar dan bangga mempromosikan produk dan budaya asli mereka. Sehingga penonton yang melihatnya pun menjadi penasaran apalagi jika budaya atau produk tersebut menjadi pembicaraan hangat.
Dari sinilah masyarakat Indonesia perlu mengambil contoh, yaitu dengan bangga memakai dan mempromosikan kehidupan sosial dan budaya lokal dibantu dengan inovasi teknologi, bukan tidak mungkin hal ini akan menjadi tren di kalangan masyarakat. Dengan bantuan kecanggihan IT, budaya lokal tidak akan terlihat kuno namun malah mampu menunjukan sisi menarik dan eksentriknya. Sehingga, mampu menarik perhatian orang-orang yang melihat nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H