Lihat ke Halaman Asli

Pernikahan Gerhana (5)

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Janet terus berlari namun tidak menuju ke rumahnya. Ia berlari ke arah hutan dan terus menapaki sebuah bukit. Sempat terpeleset dan terjatuh namun ia bangkit dan dengan terseok kembali menaiki bukit. Di dekat sebuah batu besar Ia berhenti. Nafasnya masih memburu dan air matanya masih membanjiri seluruh wajahnya. Ia duduk di atas batu besar itu dengan posisi membelakangiku. Sam sudah berada di sampingku.

" Janet...Marie..." Suara Sam terdengar parau. Aku tahu Ia tidak tahu tindakan tepat apa yang harus Ia lakukan dalam situasi seperti ini.

"Sam, pulanglah..." kataku.

"Marie..." kata Sam lagi. Janet membalikkan tubuhnya. Wajahnya dingin dengan bibir yang mengatup rapat.

"Mengapa kalian disini, Marie? Sam ? Cepat kalian pergi." Janet berbicara tetap dengan ekspresi yang sama.Dingin.

"Janet..."

"Pergilah, Marie. Biarkan aku disini."

"Janet..." Aku berusa mendekati Janet.

"Marie, pergi !"

"Marie...." Sam ikut bersuara.

"Pergi kau, Sam !" Kataku pada Sam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline