Lihat ke Halaman Asli

Lea Alliffia

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Dalam Riuh Lirik "Maju" oleh .Feast yang Menggetarkan Suara Perjuangan dalam Gelombang Ketidakadilan

Diperbarui: 21 Desember 2024   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Spotify

Penulis: Lea Alliffia Kinanti (2403441) dan Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd. M.H.

Musik protes adalah genre musik atau bentuk ekspresi musikal yang digunakan untuk menyarakan ketidakpuasan, kritik, atau perlawanan terhadap berbagai masalah sosial. Politik, dan budaya. Musik ini seringkali berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan sosial dan politik, meningkatkan kesadaran, serta memotivasi perubahan sosial.

Di indonesia, Feast adalah band pop rock yang dibentuk pada tahun 2013 oleh sejumlah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Band ini terdiri dari Baskara Putra, Adnan S.P, dan F. Fikriawan. Feast dikenal dengan lagu-lagunya yang mengangkat tema kritik sosial terhadap penguasa, pemerintah, dan masyarakat, dengan membahas isu-isu seperti politik, agama, dan lingkungan. Beberapa karya Feast yang populer antara lain album "Multiverses" (2020), "Beberapa Orang Memaafkan" (2018), dan mini album 'Uang Muka" (2020), yang berisi tujuh lagu dengan tema masalah keuangan serta kritik sosial dan politik.

Salah satu lagu terkenal band ini adalah "Maju", yang mencerminkan protes sosial yang terkandung dalam liriknya dan menganalisis pesan-pesan sosial dalam musik protes. Lagu ini mengangkat tema semangat perjuangan dan patriotisme, serta menggugah pemuda Indonesia untuk berani dalam menghadapi masalah yang ada di negara. Liriknya menyuarakan pesan agar masyarakat tidak takut untuk mengungkapkan pendapat dalam negara demokrasi, serta menentang penindasan dari pihak luar maupun dalam negeri. "Maju" mengajak untuk berjuang hingga titik daarah penghabisan dan menumbuhkan semangat bahwa meskipun perjuangan berat, kita harus tetap mempertahankan apa yang menjadi hak kita.

Kondisi Sekarang dan Relevansi Lagu "Maju"

Lagu "Maju" sangat relevan dengan kondisi sosial-politik Indonesia saat ini. Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian, banyak masyarakat Indonesia yang merasa tidak diberdayakan oleh sistem politik yang ada. Isu-isu seperti korupsi, ketimpangan sosial, dan penyalahgunaan kekuasaan seringkali membuat banyak orang merasa terjebak dalam keadaan yang tidak adil. Terlebih lagi banyak orang yang merasa apatis karena berbagai permasalahan ini seolah tidak pernah terselesaikan, dan mereka merasa tidak memiliki kekuatan untuk mengubahnya.

Namun, lagu ini mengajak kita untuk tidak menyerah dan tetap berjuang demi perubahan, meskipun keadaan tampak sulit. "Maju" adalah ajakan untuk tidak berdiam diri, melainkan untuk mengambil sikap, memperjuangkan apa yang benar, dan melawan ketidakadilan meski menghadapi kekuatan besar. Lagu ini mengingatkan bahwa perubahan besar memang membutuhkan perjuangan yang panjang, tetapi jika kita bersatu dan tidak takut melawan, kita akan bisa mencapainya.

Lagu "Maju" dan Pancasila

1. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Dalam lirik seperti "Aku tak peduli, lawan aku, ayo maju", terdapat seruan untuk mempertahankan hak-hak kemanusiaan dan melawan penindasan. Lagu ini mengajak kita untuk berani melawan ketidakadilan, penindasan, dan kekerasan terhadap sesama, yang merupakan esensi dari nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline