Lihat ke Halaman Asli

Dom Asteria

Energy Journalist

Teman Kantor yang Introvert, Ekstrovert, hingga Ambievert

Diperbarui: 22 Maret 2022   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama Teman Kantor Feb 2020. (Dok. Pribadi/Dom Asteria)

Sewaktu SMA, saya pernah belajar ilmu psikologi. 

Pelajarannya sangat kaya, menarik dan pengampu pelajarannya fleksibel, asyik dan punya segudang cerita inspiratif. 

Waktu itu yang paling kena di hati ialah tipe-tipe manusia seperti sanguinis, koleris, melankolis dan plegmatis, buah pemikiran Sigmund Freud.

Singkat cerita, saya kemudian melamar di sebuah perusahaan penerbitan. 

Tak butuh waktu lama, saya cepat akrab dengan seorang gadis di bagian akunting dan keuangan. 

Alasan kedekatan kami ialah untuk membahas seorang temannya yang membuat ginjalku ingin digadaikan, sanking sukanya. 

Kami keasyikan cerita berhari-hari, curhat-curhat tentang kesukaan masing-masing, pokoknya meski baru kenal, kita itu ibarat dua buah kelapa yang berasal dari pohon yang sama. 

Menghadiri Acara Pernikahan seorang teman Des 2020. (Dok. Pribadi/Lambok Dominikus)

Tujuannya hanya satu, bagaimana temannya bisa jatuh ke genggamanku. 

Tapi beberapa hari kemudian dia berubah menjadi pendiam, bagaikan batu yang ada di pinggiran danau toba, indah ditatap, tapi sungkan diajak bicara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline