Lihat ke Halaman Asli

UCARE INDONESIA

Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

8 Kiat Meredam Amarah agar Tak Salah Arah

Diperbarui: 9 Juli 2024   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: freepik.com/tiko33

Amarah adalah salah satu sifat manusia yang bisa muncul dalam berbagai situasi. Meskipun merupakan reaksi alami, amarah yang tidak terkendali dapat membawa dampak negatif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Dalam ajaran Islam, meredam amarah adalah perbuatan mulia yang bisa membawa kebaikan dan bahkan menjadi salah satu jalan menuju surga. Berikut adalah beberapa rahasia meredam amarah yang bisa berbuah kebaikan surga:

1. Mengambil Wudhu

Salah satu cara efektif untuk meredam amarah adalah dengan mengambil wudhu. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amarah itu datang dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu." (HR. Abu Daud, no. 4784). Air wudhu yang dingin bisa menenangkan hati dan pikiran, serta membantu menghilangkan amarah yang berkobar.

2. Mengubah Posisi Tubuh

Ketika amarah mulai muncul, mengubah posisi tubuh bisa membantu meredam emosi tersebut. Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Jika belum reda, maka berbaringlah." (HR. Abu Dawud). Dengan mengubah posisi tubuh, kita bisa mengalihkan fokus dan menenangkan diri.

3. Mengucapkan Ta'awudz

Mengucapkan ta'awudz (A'udzu billahi minasy-syaithanir-rajim) adalah cara lain untuk meredam amarah. Amarah sering kali dikaitkan dengan gangguan setan, dan ta'awudz adalah doa untuk memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan mengucapkan ta'awudz, kita meminta bantuan Allah untuk mengendalikan emosi.

4. Diam dan Menenangkan Diri

Diam adalah tindakan bijak ketika sedang marah. Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian marah, maka diamlah." (HR. Ahmad). Diam memberi kita waktu untuk merenung dan menenangkan diri, sehingga kita tidak mengucapkan atau melakukan hal-hal yang bisa kita sesali nanti.

5. Mengingat Keutamaan Menahan Amarah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline