Lihat ke Halaman Asli

UCARE INDONESIA

Lembaga yang mengelola dana ZISWAF dan dana kemanusiaan

Tetap Berbakti pada Orangtua Walau Sedang Kecewa

Diperbarui: 21 Desember 2023   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: freepik.com/odua

Wahai sahabat, adakalanya manusia menemukan kekecewaan dalam hatinya, termasuk rasa kecewa pada orang tua. Namun, jangan sampai kekecewaan melahirkan sesuatu yang berpotensi kedurhakaan kepada orang tua, baik ibu atau bapak. 

Perintah berbakti pada orang tua termuat dalam surat Al-'Isra ayat 23, artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah menetapkan hukum dan artinya itu tidak bisa ditawar. Di antara ketetapan itu adalah berbakti kepada orang tua yang harus diikat dengan sifat ihsan (berbuat baik). Bahkan ketika kedua orang tua dalam keadaan sepuh menemukan kondisi berselisih pendapat, namun bukan berarti mengubah keadaan perintah anak untuk berhenti berbakti kepada orang tua. 

Kecewa dan tidak nyaman itu biasa, itu adalah perasaan manusiawi. Namun jangan sampai kekecewaan itu menjadikan kepada anak menghilangkan rasa kasih sayang kepada orang tua. Bahkan melupakan pengorbanan serta kasih sayang orang tua.

Quran surat Al Baqarah ayat 216, artinya: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Setiap manusia dianjurkan untuk memahami perasaan diri, mengarahkan pikiran untuk selalu berpikir positif. Boleh jadi rasa kecewa itu, dibalik itu ada hikmah besar dan kebaikan yang belum disadari.

Setiap anak dan orang tua bukan hanya terikat karena ikatan darah semata, tapi juga karena adanya rasa cinta, pengorbanan dan kasih sayang satu sama lain. Jika pada satu waktu seorang anak kecewa terhadap sikap orang tua sebab selisih pendapat, maka bukan berarti  seorang anak lantas melupakan jasa-jasa dan pengorbanan orang tua di masa-masa lalu. Ibarat pepatah 'Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.' Artinya hanya karena satu kesalahan kecil dapat menyebabkan semuanya salah. Atau seakan melupakan dan hilang semua kebaikan di waktu lalu yang telah diperbuat.

Namun meski dalam kondisi kecewa, seorang anak tidak semestinya berlaku atau berkata kasar dan buruk kepada orang tua. Tetap berbakti kepada mereka adalah utama dan bernilai pahala di sisi Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline