Menurut Muhammad Washito Abu Fawaz ada delapan poin yang harus diperhatikan bagi seorang muslim untuk berdoa. Di antara delapan adab doa tersebut yaitu:
1. Mengawali doa dengan membaca bacaan hamdalah atau kalimat puji-pujian kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan membaca shalawat kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam.
Ini jika kita dasarkan pada sebuah riwayat yang menyatakan:
Dari Fadhalah Bin Ubaid ra., yang berkata bahwa ketika Rasulullah saw., sedang duduk, tiba-tiba saja ada seorang laki-laki masuk masjid kemudian berdoa, "Ya Allah, ampunilah dosaku dan rahmatilah diriku" Mendengar itu kemudian Rasulullah saw., berdiam diri, "Sesungguhnya kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang berdoa." Jika kamu ingin berdoa kepada Allah, maka duduklah, kemudian ucapkanlah pujian kepada Allah Swt., dengan ssesuatu yang layak bagi-Nya, dan bershalawatlah kepadanya, kemudian berdoalah, "Kemudian tidak lama setelah itu, ada seorang laki-laki lain yang datang dan berdoa. Laki-laki tersebut mengawali doanya dengan memanjatkan pujian-pujian kepada Allah dan bershalawat kepada Rasulullah saw., Kemudian Rasulullah saw., mengenangnya, "Wahai orang yang berdoa, berdoalah kepada Allah, niscaya Dia akan mengabulkan doamu." (HR. Imam At-Tirmidzi yang di sahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab At-Targhib wa At-Tarhib)
2. Mengawali doa dengan bertobat kepada Allah ta'ala.
Alangkah baiknya jika kita mengawali doa dengan kalimat-kalimat tobat, memperbanyak membaca istigfar, dan mengakui segala kesalahan yang telah diperbuat, sebagaimana kalimat doa terindah yang pernah diucapkan Nabi Yunus 'alaihis-salam:
"Dan ingatlah kisah Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, kemudian dia mengira bahwa Kami tidak akan mempersempitnya, maka dia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, "Sesungguhnya tidak ada Tuhan yang layak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya' [21]: 87)
3. Berdoa dengan sungguh-sungguh dan memantapkan hati dalam meminta dan memohon kepada Allah ta'ala.
Hal ini berdasarkan pada sebuah riwayat yang menyatakan:
"Dari Anas Bin Malik ra., berkata sesungguhnya Rasulullah saw., pernah berkata, "Jika seorang di antara kalian berdoa, hendaklah dia memantapkan hatinya dalam meminta, dan janganlah memikirkan, 'Ya Allah, jika Engkau mau berilah aku. Karena sesungguhnya tidak ada yang bisa memaksa Allah Swt." (HR.Bukhari dan Muslim)