Masuknya Porsche ke Formula 1 sebagai penyuplai mesin Red Bull serta Audi membuat persaingan antar penyuplai mesin di F1 semakin kompetitif. Ditambah proyek jangka panjang Andretti Autosport dengan meng-upgrade markas mereka di Indiana yang selesai di awal 2026 dan visi mereka untuk masuk ke F1 per musim 2026 membuat F1 2026 akan menjadi musim yang paling ditunggu.
Akan tetapi rencana Audi dan Andretti untuk membuat tim baru selalu menemui dan ganjalan dari beberapa. Berikut alasan mengapa sangat sulit membuat tim baru di F1.
1. Uang Pangkal Yang Amat Besar
Untuk membuat tim di F1, banyak langkah yang harus dilakukan seperti mendaftarkan nama brand tim beserta nama iterasi casis mereka. Membangun casis dan harus lolos tes homoglasi dan inspeksi dari FIA, dan paling utama diharuskan membayar entry fee sebesar $200juta.
Kebanyakan bakal calon tim baru keberatan dengan besarnya uang pangkal yang harus disetorkan ke FIA. Untuk Andretti kabarnya mereka'tidak masalah' dengan besarnya 'uang pangkal' yang harus dibayar.
Tetapi untuk F1, bukan hanya mereka (tim baru) dapat membayar entry fee serta dapat memenuhi persyaratan lainnya. Ada alasan juga kenapa nominal entry fee F1 sangat besar.
2. Tim F1 Adalah Franchise
Liberty Media Corporation sebagai pemilik F1 kelihatannya masih puas dengan komposisi tim di F1 yang berjumlah 10 tim dengan 20 mobil. Walaupun dalam aturan FIA, F1 bisa diisi sampai 26 mobil, Liberty masih kekeuh dengan komposisi 10 tim.