"Saya minum air kotor karena tak punya pilihan". Begitulah tutur salah satu warga Gaza, atas keadaan yang dialaminya.
Waktu terus berganti, namun akhir genosida belum terlihat. Penderitaan yang dialami oleh warga Gaza sungguh tak terbayangkan. Mereka mengalami berbagai kesulitan. Termasuk salah satunya adalah kesulitan mendapatkan air bersih. Sebab tak jarang, agresi yang dilakukan sengaja menargetkan sumur, pabrik desalinasi dan jaringan air di kota-kota.
Saat ini, warga Gaza sangat mengandalkan pasokan air dari lembaga kemanusiaan. Mereka harus mengantre panjang. Mengerubungi truk tangki untuk mendapatkan air bersih yang mereka tampung dalam ember atau galon kecil. Tak jarang mereka juga terpaksa berjalan jauh menuju laut untuk mencuci piring dan pakaian.
Pabrik desalinasi (membuat air asin menjadi air tawar) yang berada di Gaza, yang selama ini menjadi harapan warga di sana untuk mendapatkan air bersih, hancur karena serangan. Oleh sebab itu pengadaan kendaraan distribusi air dan program desalinasi air merupakan program yang sangat penting dan mendesak untuk dilakukan.
Kendaraan ini akan digunakan untuk mendistribusikan air bersih ke tempat pengungsi di beberapa daerah. Kendaraan distribusi air akan bermanfaat bagi 500 keluarga dan air desalinasi akan bermanfaat bagi 1500 keluarga setiap harinya, khususnya di Khan Younis, Jalur Gaza.
Target dari kendaraan distribusi air dan program desalinasi air ini adalah keluarga-keluarga yang mengungsi di shelter dan tenda pengungsian di Jalur Gaza, rumah sakit dan lain sebagainya.
Warga Gaza benar-benar sangat membutuhkan bantuan air bersih, demi keberlangsungan hidup mereka. Hadirnya kendaraan distribusi air dan program desalinasi ini akan sangat berarti bagi mereka. LAZNAS Nurul Hayat juga akan turut berkontribusi dalam program kendaraan dan deselinasi air ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H