Dalam langkah strategis menuju keberlanjutan sosial, LAZIS Nurul Falah menggelar Rapat Kerja Cabang pada 18-19 Januari 2025 dengan tema "Memperkuat Peran LAZIS Nurul Falah untuk Mewujudkan Cabang Mandiri dan Berdaya." Berbeda dari sekadar agenda rutin, acara ini menjadi ruang sinergi antara elemen spiritual dan sosial, menciptakan semangat baru dalam pengelolaan zakat yang lebih terintegrasi.
Acara yang dihadiri oleh perwakilan cabang dari seluruh Indonesia ini menitikberatkan pada penguatan kelembagaan dan inovasi kolaboratif. Direktur Eksekutif LAZIS Nurul Falah, Ustaz Umar Jaeni, menggarisbawahi pentingnya pendekatan spiritual dalam mempercepat langkah amil zakat. "Mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menghidupkan kreativitas dalam program adalah kunci untuk memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat," ujar Ustaz Umar.
Pesan ini mencerminkan kebutuhan akan keseimbangan antara ikhtiar duniawi dan pengabdian spiritual. Ustaz Umar menekankan pentingnya merancang program inovatif yang menyasar delapan asnaf, sebagaimana diatur dalam Al-Qur'an. "Sinergi dan kolaborasi tidak sekadar jargon, tetapi fondasi untuk bergerak bersama demi kesejahteraan umat," tambahnya.
Agenda rapat juga membahas strategi efektif pengelolaan zakat, mulai dari pengumpulan hingga pendayagunaan, untuk menjawab tantangan yang dihadapi setiap cabang. Isu pemberdayaan masyarakat menjadi topik utama diskusi, mendorong cabang-cabang untuk menciptakan program yang tidak hanya bersifat karitatif tetapi juga berkelanjutan.
"Dari sisi lokal, kami berharap program ini memberikan manfaat nyata, misalnya pemberdayaan komunitas petani, pelaku UMKM, hingga pendidikan anak-anak yatim," ujar salah satu peserta rapat.
Pendekatan kolaboratif dengan lembaga, perusahaan, dan komunitas lokal menjadi salah satu prioritas. Dengan mengedepankan inovasi, LAZIS Nurul Falah berharap mampu menciptakan dampak yang lebih luas. "Kami ingin membawa semangat gotong royong yang tidak hanya membantu penerima manfaat, tetapi juga memberdayakan mereka untuk menjadi mandiri," ungkap peserta lain.
Rapat kerja ini bukan hanya tentang strategi, tetapi juga refleksi terhadap peran zakat sebagai instrumen sosial yang mampu menjawab tantangan kemiskinan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Hasil dari rapat diharapkan mampu memberikan warna baru dalam kiprah LAZIS Nurul Falah di tingkat nasional. Semangat kolaborasi dan inovasi yang lahir dari rapat ini menjadi harapan untuk menjawab kebutuhan umat di tengah dinamika zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H