Pada Selasa, 10 Desember 2024, sebuah inisiatif penting dalam pemberdayaan ekonomi umat dilakukan oleh LAZIS Nurul Falah Mojokerto. Bersama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto, mereka menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Dlanggu. Acara ini bukan sekadar diskusi, tetapi sebuah langkah strategis untuk mendukung pelaku UMKM agar lebih produktif dan mandiri secara ekonomi.
FGD ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Ustaz Najib dari LAZIS Nurul Falah, yang memiliki pengalaman panjang dalam pendampingan UMKM. Melalui penggalian potensi dan motivasi usaha, Ustaz Najib memberikan pendekatan yang praktis bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas usaha mereka.
Kepala KUA Dlanggu, Ustaz Baharudin, menegaskan dukungannya terhadap program ini. "Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pendekatan strategis seperti ini, manfaat zakat dapat lebih terasa," jelasnya.
Sementara itu, Ustaz Masruchan dari Kemenag Mojokerto menyoroti pentingnya kolaborasi ini sebagai upaya memaksimalkan pengelolaan zakat. "Kolaborasi ini adalah kunci agar zakat tidak hanya menjadi bantuan, tetapi juga alat pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.
Program ini juga mencerminkan komitmen LAZIS Nurul Falah untuk menjadikan zakat sebagai pendorong perubahan. Ustaz Rozi, Asisten Direktur LAZIS Nurul Falah, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari visi besar lembaga. "Kami ingin menunjukkan bahwa zakat, infak, dan sedekah bukan hanya tentang memberi, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik bagi umat," ungkapnya.
Selain itu, metode diskusi yang diterapkan, seperti tanya jawab langsung, memungkinkan para peserta UMKM untuk mengutarakan tantangan yang mereka hadapi. Hal ini membantu tim pendamping untuk merumuskan solusi yang lebih relevan.
Pendekatan ini tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga mengubah cara pandang para pelaku UMKM terhadap zakat. Kini, zakat dilihat sebagai instrumen pemberdayaan yang nyata, bukan sekadar bantuan karitatif.
Dengan keberhasilan acara ini, KUA Dlanggu dan Kemenag Mojokerto berharap dapat mereplikasi program serupa di wilayah lain. Diharapkan, kolaborasi seperti ini dapat menjadi model bagi upaya pemberdayaan ekonomi umat yang lebih luas, menjadikan zakat sebagai kekuatan nyata dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mandiri.