Lihat ke Halaman Asli

Nasib warga gelap

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear mimin,

Sebelumnya saya ucapkan beribu terima kasih kepada segenap pejabat Republik Kompasiana, yang telah berbaik hati mengijinkan saya dan milyaran rekan-rekan pendatang gelap lainnya untuk ikut nimbrung di mari, meski statusisasi kami hanyalah warga haram.

Awalnya biasa saja, saya tersasar ke mari saat sedang ngulik situs kompas.com, lah kok rasanya justru di mari ini yang lebih sedap ya, maka akhirnya jadilah saya seekor silent reader di K ini. Ternyata eh ternyata, ga asik rupanya jika hanya menikmati tanpa meninggalkan jejak, seperti garam tanpa sayur rasanya, asin. Maka saya kotakkan tekad untuk membuat satu identitas maya yang dapat saya gunakan untuk berinteraksi di dunia maya bersama-sama dengan para penghuni maya lainnya, jadi kita dapat saling bertegur sapa dan melempar canda, beberapa saling hujat pula malah.

Sebagai pendatang baru, lama-lama ngiri juga rasanya melihat beberapa penghuni lainnya yang sudah halal, sementara saya masih saja haram. Memang sih warga haram pun ga terlalu jadi masalah, toh masih juga bisa corat-coret artikel sendiri juga artikel orang lain, tapi wawas juga saya. Bagaimana jika nanti ada operasi yustisi, bisa dilempar saya dari forum ini. Makanya saya niatkan untuk ikut program verifikasi.

Ternyata eh ternyata, cintaku bertepuk sebelah kaki, miminnya ga respon. Berkali-kali coba tetap saja ga bisa verifikasi. Yo wis lah, jadi warga gelap dulu saja sambil berharap ga kena jaring operasi... :D




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline